Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RATUSAN WARGA GAZA SHALAT JUMAT DI AL-AQSHA

kurnia - Sabtu, 12 September 2015 - 14:22 WIB

Sabtu, 12 September 2015 - 14:22 WIB

520 Views ㅤ

Ratusan Warga Gaza Padati Masjid Al-aqsha (Foto:: Maan)

Ratusan Warga Gaza  Padati <a href=

Masjid Al-aqsha (Foto:: Maan)" width="389" height="259" /> Ratusan Warga Gaza Padati Masjid Al-aqsha (Foto:: Maan)

Al-Quds, 28 Dzulqa’dah 1436/12 September 2015 (MINA) – Sedikitnya 287 warga dari Jalur Gaza berhasil mencapai Kota Al-Quds, Jumat (11/9), melalui perbatasan Beit Hanoun untuk melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha.

Rombongan termasuk beberapa staf Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNRWA) diizinkan masuk melalui penyeberangan dikawal ketat pasukan Israel.

Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, pasukan Israel hanya mengizinkan warga Gaza berusia lebih dari 60 tahun melakukan perjalanan melalui perbatasan Beit Hanoun untuk shalat Jumat di Al-Aqsha (Yerusalem).

Para jamaah juga diharuskan melengkapi lebih dahulu urusan administrasi dengan Badan urusan Administrasi Al-Quds.

Baca Juga: Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon mengatakan, Rabu (9/9), pihaknya memboikot dua kelompok Muslim Palestina yang aktif melakukan kegiataan pembelaan di kompleks Masjid Al-Aqsha, Al-Quds Timur.

Kelompok Palestina yang dikenal dengan Murabitat dan Murabitun sering berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsha untuk memprotes kontrol ketat Israel atas tempat tersuci ketiga bagi umat Islam itu. Termasuk memprotes keras gencarnya kunjungan provokatif kelompok pemukim ilegal Yahudi di bawah penjagaan pasukan bersenjata Israel.

Kantor Berita Palestina Maan menyebutkan, dua kelompok Muslim Palestina tersebut selalu menghadapi penyerbuan kelompok pemukim ilegal Yahudi dengan teriakan kalimat takbir “Allahu Akbar (Allah Maha Besar)”. Mereka menuduh kehadiran Yahudi bertujuan mengubah struktur bangunan kiblat pertama umat Islam itu.

Menhan Israel Yaalon mengklaim badan keamanan internal Israel yang melarang kelompok Murabitat dan Murabitun, diperlukan dengan dalih membela keamanan negara, kesejahteraan masyarakat dan ketertiban umum.

Baca Juga: Netanyahu Kirim Negosiator ke Doha, Kembali Bahas Gencatan Senjata

Kedua kelompok itu, katanya, adalah faktor utama dalam menciptakan ketegangan dan tindak kekerasan di lokasi yang diklaim kelompok Yahudi sebagai Bukit Kuil.

“Mereka terlibat dalam aktivitas mengganggu dan berbahaya terhadap para wisatawan, pengunjung dan jamaah di situs itu yang mengarah pada aksi kekerasan,” ujar Yaalon. Ia jug menyebutnya sebagai “usaha untuk melemahkan kedaulatan Israel di Bukit Kuil”. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sistem Kesehatan Gaza di Ambang Kehancuran

Rekomendasi untuk Anda