Baghdad, MINA – Ratusan warga Irak berkumpul di Baghdad pusat menggelar protes anti-pemerintah baru menuntut kondisi kehidupan yang lebih baik dan perbaikan sistem politik negara itu, Ahad (10/5).
Protes itu terjadi hanya beberapa hari setelah pembentukan pemerintahan baru.
Pertemuan di Lapangan Tahrir itu terjadi setelah Mustafa Al-Kadhimi, perdana menteri baru negara itu, berjanji akan membebaskan demonstran yang ditangkap selama protes massa Oktober tahun lalu.
Setelah pertemuan kabinet pertamanya, Al-Kadhimi pada hari Sabtu juga menjanjikan keadilan dan kompensasi kepada kerabat lebih dari 550 orang yang terbunuh sejak awal demonstrasi rakyat.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Simona Foltyn dari Al Jazeera, melaporkan dari Baghdad pusat, pertemuan itu adalah yang “paling penting” sejak 17 Maret, ketika jam malam diberlakukan dalam upaya untuk membendung penyebaran virus corona.
“Sejak itu, Lapangan Tahrir hampir kosong, dengan beberapa lusin orang tersisa di tenda-tenda yang telah didirikan di sini,” katanya.
Foltyn melaporkan, “beberapa ratus orang” berkumpul di Tahrir Square pada pukul 10:00 GMT, dengan beberapa berjaga di atas Jembatan Republik.
“Ini sangat kecil dibandingkan dengan apa yang kami lihat di awal protes,” tambahnya. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)