Tel Aviv, MINA – Ratusan warga Israel melakukan demonstrasi memprotes reformasi peradilan, di depan rumah PM Benjamin Netanyahu, di Kaisarea, Israel utara, Jumat malam (17/3/2023).
Sejumlah protes juga diadakan di luar rumah sejumlah politisi pemerintah koalisi di Israel. Jerusalem Post melaporkan.
Protes dilakukan menjelang demonstrasi hari Sabtu yang kesebelas berturut-turut.
Para pengunjuk rasa meneriakkan “kehancuran negara”, dengan membawa tanda-tanda dengan gambar Netanyahu.
Baca Juga: Mekanisme Bantuan Gaza Versi Israel Sudah Makan Korban 52 Tewas, 340 Luka
Spanduk lain bertuliskan, “di sinilah diktator tinggal” dan “kami berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik.”
Ratusan demonstran lainnya melakukan protes di luar rumah Menteri Perlindungan Lingkungan Hidup Idit Silman pada waktu yang sama.
Para demonstran meminta Silman untuk mengundurkan diri dan “menebus penggulingan pemerintahan sebelumnya.”
Rumah Menteri Intelijen Gila Gamliel juga dikepung oleh pengunjuk rasa pada waktu yang sama.
Baca Juga: Ratusan Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa Rayakan Hari Raya Yahudi
Rekaman video menggambarkan para pengunjuk rasa yang mengatakan “Gila Gamliel adalah seorang fasis; Shabbat Shalom untuk anak-anak Gamliel, yang ibunya adalah seorang fasis.”
Para demonstran menyemprotkan grafiti di rumah Menteri Kehakiman Yariv Levin di Modi’in.
Grafiti itu menulis, “Levin adalah musuh rakyat”.
Pengunjuk rasa lainnya datang untuk berdemonstrasi di depan rumah Menteri Pertahanan Yoav Galant di Moshav Amikam, di Israel utara.
Baca Juga: Tentara Israel Tembaki Warga Gaza Saat Menuju Tempat Bantuan, 31 Syahid
Di Herzliya, puluhan orang berkumpul di dekat rumah anggota parlemen Knesset, Yuli Edelstein.
Pada saat yang sama, sekitar 300 orang berdemonstrasi di depan rumah Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Avi Dichter di Ashkelon.
Yang lainnya juga berdemonstrasi di luar rumah anggota parlemen Moshe Saada. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA: Bantuan ke Gaza Hanya Penuhi 9 Persen Kebutuhan
Baca Juga: Dokter Australia Ungkap Penembakan Massal di Lokasi Bantuan Rafah