Muhajirun, Lampung, MINA – Ratusan warga Lampung menggelar shalat Ghaib usai shalat maghrib di Masjid terbesar di Lampung, Masjid An-Nubuwwah, komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, terkait tindakan terorisme Selandia Baru, Jum’at, (15/3).
Pembina Ponpes Al-Fatah Lampung, Abdullah Muthalib pada pembacaan statement Jamaah Muslimin (Hizbullah) usai shalat ghaib menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan besar dan terorisme.
“Penyerangan yang mengakibatkan jatuhnya 40 korban jiwa dan sebagian cedera tersebut merupakan kejahatan yang besar serta ancaman teror bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia,” kata Abdullah yang juga Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tersebut.
Selain itu, dia juga menekankan teror yang dilakukan secara brutal tersebut sejatinya merupakan penyerangan terhadap kaum muslimin di seluruh dunia.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
“Demikian juga ancaman terhadap sebuah masjid merupakan ancaman bagi seluruh masjid di muka bumi,” ujarnya.
Dalam statement, selain mengutuk, Abdullah juga menghimbau kepada umat Islam di negeri minoritas untuk berhati-hati dan meningkatkan ukhuwah Islamiyyah.
“Kaum muslimin di Selandia Baru dan di seluruh dunia diimbau untuk meningkatkan kekompakan dan ukhuwah sesuai tuntunan Al Qur’an,” ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, sekelompok teoris yang diidentifikasi berasal dari Australia melakukan pembantaian menggunakan senjata api di dua masjid di Selandia Baru.
Dikabarkan 49 orang meninggal dan 20 orang terluka termasuk dua WNI ayah dan anak yang terluka masih dalam perawatan di rumah sakit.(L/B01/RS1).
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir
Mi’raj News Agency (MINA).