Yerusalem, MINA – Ratusan warga Palestina berpartisipasi dalam pawai perigatan Hari Nakbah di desa pengungsi Mayar, Kamis (5/5), yang dikordinir oleh Asosiasi untuk Pertahanan Hak-Hak Pengungsi di Palestina.
Ketua Komite Tindak Lanjut untuk Rakyat Arab, Muhammad Baraka, mengatakan, perselisihan Palestina-Israel bukan tentang segenggam tanah, melainkan lebih pada tanah air, sejarah dan identitas yang mereka coba bunuh.
Dia menyatakan dalam pidato pawai, tentang Nakbah yang berlangsung pada hari yang sama ketika Israel menetapkan hari kemerdekaannya.
Para peserta pawai mengibarkan bendera Palestina dan keffiyeh, dan slogan-slogan yang menekankan kesetiaan pada tanah air, dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan hak para pengungsi untuk kembali ke desa mereka.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Desa Mayar yang ditinggalkan terletak di Galilea, utara Palestina, sekitar 17 km tenggara Acre, dan populasinya diperkirakan pada tahun 1945 sekitar 770 orang.
Beberapa pemukiman didirikan di atas tanah desa, yaitu pemukiman blok Yaad, Menouf dan Segev. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza