Mingalardon, 3 Syawal 1435/30 Juli 2014 (MINA) – Seratus lima puluh orang waga Rohingya kehilangan tempat tinggal di kota Mingalardon, Rangon setelah badai menerjang rumah mereka.
Angin kencang meratakan 30 rumah di Bawga dan menumbangkan beberapa tiang listrik yang melukai satu orang. Demikian diberitakan DVB dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
“Saya melihat awan gelap turun sekitar 6:50 di pagi hari, saya memanggil saudara ipar dan ibu saya, ‘Angin datang!’ Tiga menit berselang rumah kami hancur dan tinggal kenangan,” kata seorang warga mengisahkan.
Sebagian besar rumah-rumah di daerah itu terbuat dari bambu dan tidak mampu untuk menahan angin yang kuat.
Baca Juga: Australia Akui Palestina, Menlu Kritik Netanyahu Bukan Pemimpin Sejati
Setelah badai berlalu, lebih dari 100 tentara dari batalion tentara terdekat membantu membersihkan puing-puing.
Ahli Cuaca dan mantan Kepala Departemen Hidrologi dan Meteorologi, Tun Lwin, mengatakan. cuaca saat ini lebih sulit diprediksi disebabkan oleh hujan, terutama di Laut Andaman dan wilayah timur-tengah Teluk Benggala, di mana hujan besar melanda.
Badai melewati beberapa kota-kota lain di Rangoon pagi itu, termasuk Hlaing Tharyar dan Shwepyithar.
Pada April, angin puyuh menyapu bersih 150 rumah dan 130 hektar lahan pertanian di Negara Bagian Shan, dekat tujuan kawasan wisata populer Inle Lake.(T/P08/IR)
Baca Juga: Australia Blokir Visa Politisi Israel Simcha Rothman
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: China Keluarkan Peringatan Badai Hujan di Sejumlah Provinsi
Baca Juga: Korban Tewas Banjir Kashmir Capai 60 Orang, 300 Luka-luka