Lausanne, MINA – Ratusan orang di Swiss melalukan aksi unjuk rasa menuntut agar Israel dilarang berkompetisi di Olimpiade 2024 di Paris, di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza, Rabu (12/6).
Anadolu Agency melaporkan, para pengunjuk rasa berkumpul di depan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne dengan tangan dicat merah sebagai simbol pembantaian yang terjadi di Palestina.
Mereka meninggalkan cap tangan merah di pintu masuk gedung dalam upaya meyakinkan IOC untuk mengambil tindakan terhadap Zionis Israel.
Pengunjuk rasa menyoroti sikap IOC yang hanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengecualikan Rusia dan Belarus dari Olimpiade 2022 karena perang di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.
Baca Juga: Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Oleh karena itu, para demonstran menuntut IOC mengambil tindakan yang sama kepada Zionis Israel.
MEMO melaporkan, para pengunjuk rasa itu mengangkat spanduk bertuliskan “Mari kita larang negara Israel yang melakukan genosida dari Olimpiade.”
Para demonstran menyebut Israel sebagai “negara kriminal” dengan dua pejabat tingkat tinggi yang dimintakan surat perintah penangkapan oleh Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang “genosida” Israel, sambil mengibarkan bendera Palestina dan spanduk bertuliskan “Boikot Israel, boikot genosida”, “Kemanusiaan telah gagal” dan “Bebaskan Palestina.”
Baca Juga: Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Menang Tipis 1-0 atas Myanmar
Protes damai tersebut hanya berlangsung selama dua jam dan berakhir tanpa campur tangan polisi.
Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hendra Setiawan Umumkan Pensiun Usai Indonesia Masters 2025