Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rayakan 30 Tahun Kemerdekaan, Presiden  Kazakhstan Soroti Pentingnya Reformasi dan Indentitas Nasional

Rana Setiawan - Sabtu, 9 Januari 2021 - 04:52 WIB

Sabtu, 9 Januari 2021 - 04:52 WIB

6 Views

Nur-Sultan, MINA – Tahun ini adalah peringatan 30 tahun sejak Kazakhstan merdeka pada tahun 1991. Dalam perayaan tersebut, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menerbitkan artikel berjudul “Kemerdekaan – Hal Paling Berharga”, yang berisi pesan kepada pembaca internasional yang disyiarkan di Surat Kabar Yegemen Qazaqstan, Jumat (8/1).

Tokayev mengatakan, meskipun 30 tahun hanya sekejap menurut standar sejarah itu adalah seluruh era yang penuh dengan kesulitan, kemenangan, krisis, dan pencapaian bagi Kazakhstan.

Dalam siaran pers yang diterima MINA, Presiden menyoroti pentingnya Reformasi dan identitas nasional dalam mensyukuri kemerdekaan negara itu yang sudah tiga dekade.

Presiden menggambarkan dekade pertama kemerdekaan sebagai “waktu meletakkan dasar bagi Kazakhstan baru”. Ia menyebutkan banyak peristiwa penting selama dekade itu seperti memperkenalkan mata uang nasional dan pembentukan angkatan bersenjata.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Dalam dekade itu, Kazakhstan menjadi wilayah bebas senjata nuklir, dan ekonomi meletakkan langkah pertama untuk pembangunan.

Tokayev menambahkan, pada dekade kedua dan ketiga kemerdekaan terjadi pertumbuhan nyata ekonomi dan kenegaraan di negara tersebut, dan implementasi program negara Warisan.

Dalam dua dekade ini Kazakhstan menjadi pusat global untuk bisnis, konferensi, dan proyek internasional.

“Proyek infrastruktur besar diluncurkan, seperti pembangunan koridor internasional ‘Eropa Barat – China Barat’. Pembangunan perumahan berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumny,” ujar Tokayev.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Presiden menekankan pentingnya dekade ketiga dalam menyelesaikan semua masalah dengan perbatasan negara dan meluncurkan program strategis “Kazakhstan – 2050” yang bertujuan untuk memasuki 30 negara maju teratas di dunia.

“Kami telah menyelesaikan masalah perbatasan sepenuhnya. Setelah penandatanganan Konvensi tentang Status Hukum Laut Kaspia pada tahun 2018, perbatasan kami akhirnya ditentukan dan diperbaiki tidak hanya di darat, tetapi juga di laut,” ungkapnya.

Menggambarkan gambaran umum dekade berikutnya di Kazakhstan, Presiden Tokayev mengatakan negaranya harus terus melaksanakan reformasi politik dan ekonomi serta memodernisasi kesadaran publik untuk membentuk identitas nasional yang disesuaikan dengan tantangan zaman.

Tokayev mencatat semakin pentingnya industri film dalam kaitannya dengan sejarah dan kejadiannya, terutama dengan banyak perusahaan film global yang mengalihkan perhatian mereka ke Asia.

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Dia mengatakan sejarah Kazakhstan kaya akan plot unik yang dapat berubah menjadi film besar seperti Era Gerombolan Emas.

Presiden mengatakan sekaranglah waktunya bagi akademisi dan sejarawan Kazakhstan untuk menulis sejarah negara dan menyajikannya kepada khalayak internasional, ke berbagai bahasa dan budaya.

Dia bersikeras bahwa Kazakhstan akan melestarikan dan melindungi tradisi dan bahasa semua kelompok etnis di negara itu dan menciptakan peluang bagi semua orang.

“Kaum muda perlu memahami bahwa berbicara dalam beberapa bahasa membuka wawasan yang luas bagi mereka,” katanya.

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

Tokayev mengatakan, reformasi politik bukanlah masalah satu hari atau satu tahun, tetapi juga tidak dapat diseret keluar, dengan menyatakan bahwa pihak berwenang harus selalu merasa bertanggung jawab kepada rakyat.

Dia meyakinkan bahwa konsep “Negara Pendengar” akan berlanjut dengan pembentukan dewan kepercayaan publik nasional dan pengembangan masyarakat sipil.

“Ini adalah hasil dari kebijakan yang ditujukan untuk mendemokratisasi negara dan memodernisasi sistem politik,” imbuh Tokayev.

Berbicara tentang pemilu yang akan datang, Presiden mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi langkah penting menuju pengembangan parlemen multi-partai. Termasuk perbedaan pandangan politik dari partai konservatif, hingga liberal dan sosialis.

Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS

“Sasaran kami adalah meninggalkan generasi berikutnya dengan keadaan yang kuat dengan ekonomi yang kuat dan fondasi spiritual dan moral yang kuat, ” tegas Tokayev menambahkan, agar negara maju, semangat patriotisme harus dijaga.(T/R1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemerintah Filipina Evakuasi Warga Jelang Kedatangan Badai Toraji

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Internasional
Indonesia
Internasional
Internasional