Doha, 12 Ramadhan 1435/10 Juli 2014 (MINA) – Masyarakat internasional memberi reaksi keras atas serangan militer Israel di Gaza yang telah menewaskan hampir 100 orang sampai hari ketiga, sementara pejuang-pejuang Palestina balas menembakkan roket ke sejumlah kota di Israel.
Al Jazeera yang berbasis di Doha melaporkan Kamis (10/7), setidaknya 81 warga Palestina telah tewas akibat serangan udara sejak Selasa.
Akibatnya Israel menghadapi kecaman dari banyak negara Arab dan Muslim, dan mendapat seruan untuk menahan diri dari beberapa negara sekutunya. Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat dalam reaksi melalui Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Jen Pskai, mengatakan, : “Tidak ada negara bisa diharapkan berdiri sementara serangan roket dari organisasi teroris diluncurkan ke negaranya dan berdampak terhadap warga sipil tak berdosa.”
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk “mengambil langkah-langkah menghentikan agresi Israel terhadap Jalur Gaza”.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengutuk serangan Israel yang membuat korban nyawa warga sipil terus bertambah. “Saya mengutuk meningkatnya jumlah nyawa warga sipil yang hilang di Gaza,” katanya.
“Negara-negara dan pendukung Zionis Barat harus mengadopsi sikap tegas untuk mencegah bencana kemanusiaan di Palestina,” kata seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Skotlandia di Inggris, tapi memiliki parlemen sendiri yang terpisah, London House of Commons, meminta kedua belah pihak untuk meredakan situasi dan menawarkan bantuan mengobati warga sipil terluka dalam konflik.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Skotlandia siap untuk menawarkan bantuan apapun yang kita bisa dan dalam semangat bahwa kita menawarkan proyek ini, untuk memberikan bantuan kesehatan, dan khusus untuk warga sipil yang terperangkap dalam konflik harus dievakuasi medis,” kata Menteri Luar Negeri Humza Yousaf.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan keras mengutuk aksi brutal penjajah Israel terhadap Jalur Gaza. “Pemerintah Bolivarian Venezuela dengan keras mengutuk respon militer yang tidak adil dan tidak proporsional oleh negara ilegal Israel terhadap rakyat heroik Palestina,” kata Maduro.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, Mesir mengutuk permusuhan yang menyebabkan pembunuhan dan cedera puluhan warga Palestina, dan menyeru Israel untuk menghentikan semua hukuman kolektif.
Sementara itu sebuah pernyataan dikeluarkan kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron yang membela tindakan brutal militer pendudukan Israel dengan mengatakan ia sangat mengutuk serangan mengerikan yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga sipil.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Kantor Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengeluarkan pernyataan senada dengan Inggris.”Penembakan roket dari Jalur Gaza telah menyebabkan situasi yang mengancam, menyebabkan spiral kekerasan dan kontra-kekerasan. Saya berharap bahwa semua pihak akan setuju bahwa konfrontasi militer yang bisa lepas kendali, harus dihindari,” kata pernyataan itu.
“Saya mengutuk tanpa syarat penembakan sembarangan roket ke Israel yang menimbulkan suatu ancaman besar terhadap penduduk. Saya sama-sama mengutuk timbulnya korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak akibat serangan udara Israel terhadap Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia Eamon Gilmore. (T/P09/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza