Jakarta, MINA – Redaktur Senior Kantor Berita MINA Ali Farkhan Tsani mengatakan, agar bisa menulis dan berbicara dengan baik semuanya itu ada ilmunya.
“Bagaimana kita berbicara tapi tidak melanggar hukum yaitu dengan cara tidak menyebarkan berita yang mengandung unsur kebencian,” kata Ali Farkhan saat memberikan Pelatihan Jurnalistik kepada para mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Cirendeu di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Jakarta, Sabtu (28/9).
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung training ini, tapi tidak sebatas training saja. Tapi harus diaplikasikan dalam kehidupan di kampus melalui lembaga pers kampus,’ tambah Ali yang juga Dosen Komunikasi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor.
Ia menjelaskan, bagaimana sebuah berita yang punya nilai, yang pertama dilihat yang hadir, banyak tidaknya, kemudian pembicaraannya dari para tokoh yang kenal dan yang terakhir dilihat dari unsur penting.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Di akhir acara ia mengajak para peserta untuk mengunggah berita foto melalui media sosial Istagram dan Facebook, sesuai kaidah jurnalistik dan berdasarkan unsur-unsur berita 5W+1H.
“Jadikan medsos sebagai media penyebar manfaat kebaikan dan dakwah keumatan,” ujar Ali, yang juga Direktur Islamic Center Ma’had Tahfidz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI) Bekasi.
Ia juga menekankan pentingnya Kode Etik Jurnalistik bagi wartawan dalam melaksanakan tugasnya. Apalagi bagi mahasiswa Muslim nantinya akan aktif di dunia pers kampus.
“Kode Etik Jurnalistik isinya sejalan dengan nilai-nilai Islam, seperti prinsip ceck and receck atau tabayyun, menyampaikan fakta dengan jujur dan berimbang atau adil, tidak menyebarkan berita bohong, dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Sebagai bagian dari perubahan suatu bangsa, ia juga mengharapkan para mahasiswa untuk terus mengikuti perkembangan di dalam dan di luar kampus, serta mampu memberikan solusi terbaik, lanjutnya.
“Untuk itu, mahasiswa perlu aktif mengikuti perkembangan berita, baik dalam dan luar negeri. Jalin juga komunikasi dan jaringan dengan mahasiswa Muslim di luar Indonesia agar semakin luas wawasan global,” lanjutnya.
Menurut Ketua Panitia Rizky Andriyanto, pelatihan diikuti sekitar 30 mahasiswa IMM dari beberapa jurusan di UMJ, dan satu dari IMM Sukabumi.
“Pelatihan jurnalistik ini tentu akan berlanjut ke jenjang berikutnya, sampai terbentuknya lembaga pers kampus,’ ujarnya.
Tampil sebagai pembicara kunci, Widi Kusnadi, Sekretaris Redaksi MINA, serta pembukaan oleh Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Cirendeu Ade Irmawam M. Asyrakal. (L/Gun/RS1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa