Refleksi 10 Tahun MINA, Istiqamah dan Profesional Sebagai Media Massa Islami

Oleh : , Redaktur Senior (Mi’raj News Agency)

Pada Soft Launching Mi’raj News Agency (MINA) di Masjid At-Taqwa Kompleks Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada Hari Raya Idul Adha, Jumat 10 Dzulhijjah 1434 H. bertepatan dengan 26 Oktober 2012 M, Pendiri dan Pemimpin Umum MINA Imaam Muhyiddin Hamidy dalam pidato peresmiannya mengatakan, kehadiran Kantor Berita MINA adalah menjadi juru bicara kaum Muslimin dalam menunaikan tugas dari Allah menyampaikan amar ma’ruf dan nahi mungkar.

Imam Hamidy menegaskan, MINA di dalam menyebarkan informasi adalah membawa cahaya kebenaran, keadilan, keamanan, kedamaian, kejujuran serta amanah menurut Islam.
Isi konten MINA berkisar pada perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha serta berita umat Islam di berbagai belahan dunia.

Pembentukan Kantor Berita MINA merupakan kelanjutan dari Konferensi Bandung untuk Pembebasan Al-Aqsha dan Palestina yang berlangsung bulan Juli 2012.

MINA berdiri atas kerjasama Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah Seluruh Indonesia, Radio Shilaturrahim (Rasil) 720 AM, dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dengan dukungan Teknologi Informasi (IT) dari H. Sony Sugema,MBA, Pendiri dan Direktur Sonu Sugema College (SSC) Bandung.

Grand Launching MINA dilaksanakan di Aula Buya Hamka Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 18 Desember 2012.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPR RI  Dr. H. Marzuki Alie yang memimpin acara, mengatakan, “Kehadiran MINA kami harapkan menjadi acuan untuk mendapat berita yang benar.”

Marzuki Alie menilai pemberitaan media terutama media Barat banyak yang tidak adil terutama terhadap dunia Islam dan Timur Tengah.

Untuk itu, ia mengharapkan MINA bisa mengubah pemberitaan yang tidak adil tersebut, dengan memerankan fungsinya sebagai media dengan pemberitaan yang obyektif dan benar.

Lebih-lebih MINA sangat diharapkan dapat berperan mempercepat pengakuan Palestina merdeka dan menjadi anggota tetap di Majelis Umum PBB, ujarnya.

Apresiasi dari Palestina

MINA terbit secara online dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, Inggris).

Duta Besar Palestina untuk Indonesia saat itu, Fariz N. Mehdawi mengharapkan masyarakat dan bangsa Indonesia merespon dengan baik kehadiran Kantor Berita MINA.

“Kehadiran Kantor Berita MINA sangat penting fungsinya karena dunia Islam selama ini masih sangat tergantung pada sumber-sumber pemberitaan asing. Karenanya kehadiran MINA dapat mewakili kepentingan Islam,” ujarnya.

Di samping itu juga Kantor Berita MINA yang berpusat di Jakarta dapat menjadi media untuk menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia kepada negara lain, dan sebaliknya memberitakan peristiwa-peristiwa di negara-negara lain kepada masyarakat Indonesia secara jujur, berimbang, menyeluruh, dan bermanfaat, ujar Dubes.

Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Bahaa Dessouki pada masa jabatannya tahun 2013, pun menyatakan dukungannya terhadap Kantor Berita MINA dalam pemberitaan yang mengajak umat Islam di dunia untuk membebaskan Palestina dan Masjid Al-Aqsa secara bersama-sama.

“MINA adalah kantor berita yang aktif dalam upaya perjuangan pembebasan Palestina dan mengembalikan Masjid Al-Aqsa ke pangkuan muslimin. Saya mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk dapat ikut berperan dalam upaya pembebasan Palestina dan Al-Aqsa dari penjajahan Israel,” ungkap Dessouki dalam wawancara khusus dengan MINA di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2013.

Seiring perjalanan waktu, perjuangan Kantor Berita MINA pun sampai ke para petinggi Palestina. Hingga Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, pun memberikan apresiasi MINA dalam sambutannya, “Hadiah bagi kami di Jalur Gaza ada dua, yaitu Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Kantor Berita MINA”. (Sumber : 3 Tahun MINA. Jakarta, 2015).

Wartawan MINA pun pernah mendapat kesempatan untuk mengadakan Liputan Khusus di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza, pada tanggal 20 September 2014. Padahal ada beberapa media asing yang mengajukan permohonan liputan khusus tersebut. Namun yang diterima dan diantar masuk ke terowongan itu hanyalah wartawan MINA.

Di salah satu titik terowongan milik Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islami itulah, MINA berhasil mewawancarai pejuang yang sehari-hari bertugas di dalam terowongan tersebut. Khas dengan topeng kepala, yang menjadi pakaian kesehariannya.

Referensi Diplomat dan Tokoh

Seiring dengan perjalanan waktu pemberitaan, MINA secara bertahap menjadi salah satu referensi dan media partner para diplomat kedutaan-kedutaan besar negara-negara sahabat di Jakarta. Bukan hanya negara-negara Islam atau Timur Tengah seperti Kedubes Palestina, Arab Saudi, Qatar, Pakistan, Yaman, dsb. Namun juga Kedubes negara-negara seperti Kedubes Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jepang.

Beberapa pejabat Indonesia di luar negeri pun berkenan menjadi narasumber wawancara MINA. Sebut saja Dubes RI untuk Rusia, Dubes RI untuk  Afghanistan, Dubes RI untuk Lebanon, Dubes RI untuk Naerobi, Dubes RI untuk Kenya merangkap Kongo, Somalia dan Uganda. Termasuk Konsulat Jendral RI di Jeddah, Konjen RI di New York dan Perwakilan Indonesia di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Selain itu, beberapa tokoh nasional juga sering menjadi narasumber utama dan penulis tetap untuk MINA. Mulai dari Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid,MA (Wakil Ketua MPR), Shamsi Ali (Presiden Nusantara Foundation New York, AS), Dr Fadli Zon (Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen/BKSAP DPR RI), Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional), Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo (Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Pusat), Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni,M.Agr (Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University), dsb.

Tentu saja tulisan berkala dari Imaam KH Yakhsyallah Mansur yang membahas kajian keislaman dan isu-isu terkini ditinjau dari Al-Quran. Beberapa kumpulan tulisannya bahkan telah diterbitkan oleh Penerbit MINA Publishing House. Di samping penulis-penulis MINA itu sendiri.

Sebagian besar wartawan MINA juga sudah memiliki Sertifikat “Kompeten” dari Dewan Pers usai mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Beberapa di antaranya pernah mendapat tugas liputan di beberapa kota di tanah air, kemitraan dengan Kementerian RI, hingga liputan ke mancanegara. Beberapa negara telah dikunjungi wartawan MINA untuk liputan khusus, seperti ke Turki, Inggris, Australia, Amerika Serikat, Taiwan, Nepal, Malaysia dan Thailand.

Pentingnya jaringan internasional mancanegara ini, melalui pintu masuk Kedubes-Kedubes dan liputan-liputan khusus, mengingat Keberadaan Kantor Berita di dunia dapat mempengaruhi kebijakan politik suatu bangsa atau beberapa bangsa, dan mengubah situasi di beberapa daerah. Ini seperti disampaikan Pendiri MINA, H.Muhyiddn Hamidy, dalam satu pegarahannya di awal pendirian tahun 2012.

Imaam Hamidy juga menegaskan, Pendirian Kantor Berita MINA berkaitan dengan tugas mengubah peradaban dan akhlak manusia serta menegakkan keadilan di dalam pemberitaan.

Jaringan Global

Dalam upaya terus membangun jejaring global MINA dipercaya sebagai Panitia Pelaksana Konferensi Internasional Media Islam Internasional Conference of Islamic Media (ICIM) di Jakarta, 25-26 Mei 2016.

Pada konferensi yang dihadiri para Pimpinan Redaksi dari Timur Tengah dan Eropa, seperti Kantor Berita Palestina WAFA (Wakalah al-Anba al-Filistiniyyah), Kantor Berita Turki Anadolu Agency (AA), Middle East Monitor (MEMO) Inggris, Majalah Al-Bayan (Arab Saudi),  disepakati perlunya membentuk sebuah aliansi untuk menyatukan media masssa Islam untuk menyatukan persepsi perjuangan umat Islam, yang aktif membela kepentingan Islam, kaum Muslimin, dan kemanusiaan. Ini khususnya untuk menempatkan masalah perjuangan Palestina dan Al-Aqsha sebagai prioritas utama dalam pemberitaan.

Aliansi juga untuk mengembangkan kesadaran masyarakat internasional sebagai dukungan nyata terhadap Palestina dan Al-Quds melalui jaringan kerjasama antar-media Muslim internasional.

Kantor Berita MINA itu sendiri yang berdiri tahun 2012, merupakan kelanjutan dari Konferensi Internasional untuk Pembebasan Al-Quds dan Palestina (International Conference for The Freedom of Al-Quds and Palestine) di Bandung pada 4-5 Juli 2012.

MINA memiliki visi, “menjadi media massa terpercaya sebagai cerminan Islam Rahmatan lil alamin”.

Adapun Misi MINA terdiri dari : (1) Membuat berita cepat, objektif dan akurat, (2) Menyiarkan berita dan artikel untuk menegakkan citra Islam yang Rahmatan lil Alamin, (3) Berperan aktif dalam Perjuangan Islam, (4) MINA beroperasi dengan mematuhi Kode Etik Jurnalistik, UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku di NKRI, dan (5) Memperjuangkan pembebasan Masjidil Aqsa serta kedaulatan Palestina sebagai negara yang merdeka

MINA secara konsisten, dinamis dan terus-menerus menjadikan Al-Aqsa dan Palestina sebagai pemberitaan dan tulisan utama. Masing-masing wartawannya mendapat tugas sesuai bidang liputan meliputi keagamaan, kemanusiaan, ekonomi, industri, halal, iptek, lingkungan hidup, pariwisata, sektor eiil, ermasuk yang ditempatkan di Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, MUI, Muhammadiyah, PBNU, DDII, DMI, dsb. Namun semua wartawan memiliki kewajiban untuk menulis tentang Al-Aqsaha / Palestina.

Sebagai media online yang secara realtime 24 jam menyiarkan berita dan artikel sepanjang hari, tidak kenal hari libur atau tanggal merah, MINA beralamat minanews.net dengan Kantor Pusat di Gedung MER-C Lt I Jl. Kramat Lontar No. J-157 Jakarta Pusat, secara bertahap tapi pasti mulai menjadi rujukan umat dalam mengikuti perkembangan dunia Islam pada khususnya, dan perkembangan global pada umumnya. Terlebih soal perkembangan situasi Masjid Al-Aqsa dan Palestina, MINA telah menjadi pelopor terdepan dalam pemberitaan perjuangan negeri penuh berkah tersebut.

Hal ini seperti diakui oleh Organisasi Kebudayaan Palestina Malaysia (Palestinian Cultural Organization Malaysia/PCOM) yang memberikan apresiasi kepada Kantor Berita MINA sebagai media yang paling aktif memberitakan isu-isu Palestina di Indonesia.

Apresiasi dan penghargaan tersebut disampaikan oleh Direktur PCOM Muslim Imran bersama delegasinya saat berkunjung ke Kantor Pusat Redaksi MINA, Selasa, 31 Januari 2017.

PCOM memberikan penghargaan kepada MINA sebagai apresiasi atas kontribusi media online yang memberi perhatian terhadap isu-isu Palestina di Indonesia. “MINA sangat lain, MINA merupakan media yang dapat mempresentasikan perjuangan rakyat Palestina,” kata Imran.

Dia menjelaskan, PCOM sebagai LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang fokus terhadap isu Palestina berbasis di Kuala Lumpur Malaysia itu telah membuat penelitian mengenai media yang aktif dalam pemberitaan Palestina di Indonesia.

“Penelitian selama lima bulan itu menyimpulkan bahwa MINA berada di urutan pertama daftar pemberitaan Palestina teraktif di Indonesia,” ujar pria Palestina asal Hebron, selatan Tepi Barat itu.

Organisasi PCOM diluncurkan pada 14 Februari 2011 dengan kehadiran Tun Dr Mahathir Mohamad dan beberapa tokoh Malaysia.

Penutup

Pada akhirnya, Tahniah dan Tasyakur Kantor Berita MINA ke-10, 18 Desember 2012 ke 18 Desember 2022.

Tentu sebagai bentuk Muhasabah, MINA akan terus mengembangkan Biro-Biro perwakilannya di seluruh wilayah di Indonesia dan di mancanegara.

Berbagai kerjasama dengan kemitraan dan training-training Jurnalistik Islami, Public Relation dan Penerbitan, akan terus didorong untuk lebih maju. Di samping unit-unit bisnis dan media sosial penopang program-program utama MINA.

Semoga MINA semakin berkembang, berjaya dan profesional sebagai media perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina, serta mengangkat citra dunia Islam dan kesejahteraan dunia pada umumnya. Aamiin. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.