PAUS Fransiskus meninggal dunia dalam suasana perayaan hari Paskah Senin pagi (21/4) waktu setempat dalam usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik mengumumkan kematian Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta, “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus. Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa.”
Paus Fransiskus, yang terlahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, dikenal sebagai paus yang membawa semangat kemanusiaan ke dalam Gereja Katolik.
Sejak ia terpilih sebagai pemimpin Vatikan pada tahun 2013, Fransiskus telah menunjukkan perhatian khusus terhadap mereka yang terpinggirkan, termasuk rakyat Palestina yang telah lama hidup di dalam penjajahan Zionis Israel.
Baca Juga: Beberapa Jam Sebelum Kematiannya, Paus Fransiskus Katakan Perang Gaza Timbulkan Kehancuran
Paus Fransiskus sering berbicara tentang penderitaan anak-anak Palestina yang tumbuh di tengah konflik.
Ia menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan nyata dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam pesannya pada Hari Perdamaian Dunia, ia menekankan bahwa anak-anak adalah korban utama dari setiap perang dan konflik, termasuk yang terjadi di Palestina.
Ia juga mengingatkan dunia bahwa generasi muda Palestina membutuhkan masa depan yang penuh harapan, bukan ketakutan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Paus Fransiskus Meninggal pada Hari Paskah di Usia 88
Di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, Paus Fransiskus memainkan peran sebagai mediator. Pada tahun 2014, ia mengundang Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk berdoa bersama di Vatikan.
Peristiwa ini adalah momen langka yang menunjukkan komitmen Fransiskus untuk memajukan dialog antar pihak yang bertikai. Meskipun doa bersama itu tidak langsung membawa perubahan nyata, namun ia memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya doa dan harapan.
Selain itu, Paus Fransiskus tidak pernah segan untuk mengkritik penggunaan kekerasan oleh semua pihak dalam konflik ini. Ia dengan tegas menyatakan bahwa kekerasan hanya akan melahirkan lebih banyak penderitaan dan tidak akan pernah menjadi solusi.
Dalam setiap kesempatan, ia menyerukan penghentian kekerasan dan mendorong jalan dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
Baca Juga: Meksiko Laporkan Kasus Pertama Myiasis pada Manusia
Di bawah kepemimpinannya, Vatikan secara resmi mengakui Negara Palestina pada tahun 2015, sebuah langkah penting yang menunjukkan dukungan nyata terhadap aspirasi rakyat Palestina untuk merdeka dan hidup dalam damai.
Ia tidak hanya berbicara untuk rakyat Palestina, tetapi juga untuk semua orang yang menderita akibat ketidakadilan.
Paus Fransiskus telah menunjukkan bahwa perdamaian bukanlah sesuatu yang mustahil, tetapi membutuhkan keberanian, empati, dan tindakan nyata. Seperti yang sering ia katakan, “Jangan pernah lelah untuk berbuat baik.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Aktris Hollywood Angelina Jolie Kembali Tegaskan Dukungan untuk Gaza