Gaza, 17 Safar 1436/11 Desember 2014 (MINA) – Salah seorang Anggota Parlemen Palestina, Jamal al-Khudari yang memimpin Komite pembukaan Blokade Gaza mengatakan, lebih dari 100 hari berlalu sejak ditandatanganinya kesepakatan genjatan senjata, namun proses rekonstruksi masih belum berjalan.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (10/12), Khudari mengatakan Israel selalu menolak untuk mengizinkan masuknya bahan bangunan yang diperlukan untuk rekonstruksi Gaza melalui semuan pintu perbatasan.
Dia menambahkan, hanya jumlah yang sangat terbatas yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza yang kemudian digunakan untuk media propaganda. Pusat Info Palestina melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Lebih lanjut, dia menegaskan, rekontruksi hanya dapat berlangsung setelah pintu perbatasan yang berada dibawah kontrol Israel itu dibuka.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Rekonstruksi Gaza hanya dapat dicapai setelah pembukaan penyeberangan perbatasan di bawah kontrol Israel dan memungkinkan perjalanan yang aman antara Gaza dan Tepi Barat,” tegasnya.
Khudari menekankan, keputusan yang dibuat dalam konferensi rekonstruksi Gaza di Kairo masih belum bisa lepas dari pengaruh Israel. Ia menyerukan kepada negara-negara donor untuk mengambil langkah-langkah nyata mempercepat rekonstruksi Gaza.
Khudari menguraikan, lebih dari 90 persen orang Gaza kini hidup dalam kemiskinan, sementara 65 persen dari mereka menganggur karena agresi dan pengepungan yang terus berulang di Gaza.
Dia juga mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel yang telah melanggar Konvensi Jenewa dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dia menekankan perlunya upaya menyatukan Palestina, Arab, dan Islam untuk mengembalikan hak-hak sah mereka.
Pada tanggal 7 Juli, Israel memulai melakukan serangan brutal di Jalur Gaza yang berlangsung selama 51 hari, dan mengakibatkan lebih dari 2000 warga sipil Palestina meninggal, 11 ribu terluka, dan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal. (T/P011/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya