Washington, MINA – Penguncian dan pembatasan yang diberlakukan di Amerika Serikat (AS) menimbulkan kerusakan yng dalam dan luas bagi ekonomi negara itu.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan bahwa sebanyak 20,5 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan pada bulan April yang lalu, menciptakan rekor.
Data yang dirilis pada Jumat (8/5) itu juga menunjukkan tingkat pengangguran meroket ke 14,7 persen dari bulan lalu, tertinggi sejak masa yang disebut Great Depression.
“Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” kata Patricia Sabga, Editor Manajemen Bisnis Al Jazeera dalam artikelnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Di belakang semua angka-angka itu adalah fakta bahwa mata pencaharian orang-orang Amerika telah terganggu secara brutal dan tragis oleh pandemi.
Meski bersejarah, data rekor itu tidak mengejutkan karena sekitar 33,5 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran dalam tujuh pekan yang berakhir 2 Mei lalu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah