Malang, 9 Rabiul Awwal 1438/ 9 Desember 2016 (MINA) – Rektor Universitas Islam Negeri Malang, Mudjia Rahardja menegaskan, sinergitas perencanaan penting untuk mewuhudkan visi besar kementerian agama.
“Ada 10 isu perubahan besar di dunia, salah satunya mainstreaming. Jadi kalau kampus mendirikan Pusat Studi Gender (PSG) bukan latah-latahan atau ikut-ikutan, karena isunya masuk dalam perubahan besar dunia,” ujar Rektor padac kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Responsif Gender, 7 sd 9 Desember 2016 di Kota Malang.
Pada pembukaan, Rektor UIN Malang memberikan arahan kepada para peserta kegiatan, agar dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan PPRG harus diperhatikan hajat dan visi besar Kementerian Agama. Dia juga menyinggung pentingnya PPRG karena tidak terlepas kaitannya dari isu gender.
Mudjia juga mengingatkan perlunya sinergitas antara perencanaan dengan pimpinan. Dia mengakui betapa sentralnya posisi perencanaan dan tidak berlebihan, siapa pun pimpinan satker entah itu rektor, direktur jenderal atau pejabat KPA, juga merasakan betapa pentingnya posisi perencanaan.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
“Jika bagian perencanaan tidak inheren, tidak sinergis dengan pimpinan satker, maka visi misi dan tugas-tugas yang direncanakan pimpinan akan sia-sia,” kata Rektor.
Terkait gender mainstreaming, karena tidak saja jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki, tapi masyarakat dunia juga menyaratkan persamaan, hak berpolitik, hak bekerja, hak dalam memperoleh posisi di pemerintahan atau di lembaga-lembaga swasta.
“Karena itu Kementerian Agama sebagai lembaga pemerintahan tentu tidak lepas dari isu besar gender ini sehingga memasukkan perencanaan ini dalam agenda pokoknya,” katanya.
Pelaksanaan kegiatan ini dijadwalkan dalam 2 (dua) agenda penting, yaitu pertama, Evaluasi Program dan Kegiatan PPRG Tahun 2016 yang berupa paparan oleh masing-masing satker dari 12 PTKIN tentang pelaksanaan kegiatan PPRG berikutv evaluasi terkait tantangan dan kendala. Kedua, Review Anggaran Tahun 2017 berupa pembahasan dan tanggapan serta rencana kegiatan PPRG yang akan dilaksanakan pada 2017.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan PPRG di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tahun 2016, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang diikuti oleh tenaga Perencana dan Perwakilan dari PSG/PSGA pada 12 PTKIN, yaitu UIN Malang, UNI Alaudin Makassar, UIN Sumatera Utara, UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Metro Lampung, IAIN Pekalongan, IAIN Purwokerto, IAIN nSamarinda, IAIN Surakarta, IAIN Gorontalo, IAIN Pamekasan dan IAIN Jember serta dari Ditjen Pendidikan Islam Pusat Jakarta.
Hadir juga dalam acara ini para wakil rektor dan para kepala biro. “Baru kali ini kegiatan dihadiri semua pejabat UIN Malang, saya merasa bangga dan senang,” kata Ketua Pelaksana Erfa Zuhriah, yang juga Ketua Pusat Studi Gender (PSG) UIN Malang, abu (7/12) (L/P007/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue