Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rektor Universitas Moestopo Sampaikan Tantangan Pemerataan Dokter Gigi di Indonesia

Rana Setiawan Editor : Zaenal Muttaqin - Kamis, 26 September 2024 - 19:34 WIB

Kamis, 26 September 2024 - 19:34 WIB

30 Views

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) melaksanakan pengambilan sumpah sebanyak 20 dokter gigi baru, pada Rabu (25/9/2024).(Foto: Dok Universitas Moestopo)

Jakarta, MINA – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pada Rabu (25/9) melaksanakan pengambilan sumpah 20 dokter gigi baru yang telah dinyatakan kompeten melalui Ujian Kompetensi Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi periode 3. Dari jumlah tersebut, enam lulusan meraih predikat “Dengan Pujian”, sementara 14 lainnya mendapat predikat “Sangat Memuaskan”.

Plt. Rektor Universitas Moestopo, Dr. F.X. Sugiyanto, S.E., M.M., menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan prestasi tersendiri bagi fakultas, yang hingga kini telah meluluskan 4.820 dokter gigi. Ia menekankan bahwa lulusan tersebut memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan gigi di Indonesia.

Meski demikian, Sugiyanto mengakui tantangan besar masih dihadapi oleh sektor kesehatan gigi di Indonesia, terutama terkait distribusi dokter gigi yang belum merata.

“Meskipun Indonesia memiliki sekitar 42.000 dokter gigi, rasio tersebut masih jauh dari standar yang diharapkan,” ujar Dr. Sugiyanto. Ia menambahkan, “Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, saat ini terdapat 1 dokter gigi untuk 6.429 orang, sedangkan WHO merekomendasikan rasio ideal 1 dokter gigi untuk 2.000 penduduk. Ini menunjukkan adanya kesenjangan yang perlu segera diatasi.”

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah mewajibkan dokter gigi baru melakukan pengabdian dan pemantapan profesi di rumah sakit dan puskesmas selama enam bulan. Langkah ini diharapkan dapat memperluas aksesibilitas layanan kesehatan gigi di daerah-daerah yang kekurangan tenaga medis.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Moestopo, Dr. Drg. Tjokro Prasetyadi, Sp.Ort., menyoroti perkembangan teknologi yang mulai diterapkan dalam bidang kedokteran gigi, seperti kecerdasan buatan (AI), realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), serta teledentistry.

“Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, tetapi juga membuka peluang baru bagi para profesional untuk terus berinovasi,” kata Dr. Tjokro Prasetyadi. Ia menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi para dokter gigi agar mereka mampu mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan kualitas perawatan.

Melalui pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional, para dokter gigi diharapkan dapat mengantisipasi perubahan dan tantangan di masa depan. Para lulusan baru juga diingatkan bahwa perjalanan karier mereka baru dimulai. Mereka diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita bangsa, berlandaskan nilai-nilai Pancasila serta semangat yang diwariskan oleh pendiri Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Dr. Tjokro Prasetyadi menambahkan bahwa para lulusan tidak hanya dituntut menjaga etika profesi, tetapi juga meningkatkan kompetensi serta membangun komunikasi yang baik dengan sesama rekan profesi. “Dengan semangat berdikari, gotong royong, dan dedikasi kepada masyarakat, lulusan baru ini diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan yang memberikan solusi bagi kesehatan gigi di Indonesia,” pungkasnya.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Sosok
Kolom