Tunis, MINA – Sejarah kembali ditorehkan oleh bangsa Indonesia. Aqsa Working Group (AWG) resmi memberangkatkan relawannya, Muhammad Fatur Rohman (21), dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, menuju Gaza dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla.
Fatur, pemuda asal Depok yang juga anggota Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR), menjadi satu-satunya delegasi Indonesia di Kapal Kamr, yang berlayar bersama enam aktivis internasional lain, empat dari Mauritania dan satu dari Aljazair, termasuk kapten kapal. Kapal Kamr bertolak pada Jumat (19/9) pukul 16.00 waktu Tunisia atau 22.00 WIB.
Global Sumud Flotilla adalah inisiatif kemanusiaan internasional yang menghimpun puluhan organisasi masyarakat sipil dan ratusan aktivis dari berbagai negara. Misi kemanusiaan terbesar melalui jalur laut ini bertujuan menembus blokade laut penjajah Zionis Israel terhadap Jalur Gaza sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan langsung kepada rakyat Palestina.
Menurut Fatur, 42 kapal berhasil diberangkatkan, meskipun jumlah itu berkurang dari target semula sebanyak 70 kapal karena kendala teknis dan standar kelayakan pelayaran. “Bismillahirrahmanirrahim, saya akan turut berlayar ke Gaza menggunakan Kapal Kamr,” ujarnya penuh keyakinan dalam laporan langsung yang disiarkan AWG.
Baca Juga: Serikat Pekerja Prancis Ultimatum dan Ancam Perdana Menteri
Ia menegaskan motivasi utamanya adalah panggilan iman. “Ketika kita menolong orang maka itu akan menjadi jalan bagi kita menuju surga,” ujarnya.
Dukungan dari Tanah Air
Keberangkatan Fatur mendapat restu penuh dari orang tuanya. Ayahnya, Edi, menyampaikan keikhlasan meski berat melepas putra sulungnya. “Insya Allah kami ridho. Amanah ini kami terima dengan ikhlas meskipun hati orang tua pasti khawatir,” katanya.
Para pimpinan AWG juga memberikan pesan khusus. Pembina Utama AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur, menegaskan bahwa perjuangan ini adalah bagian dari jihad membebaskan Masjid Al-Aqsa. “Jihad itu berat, tetapi semua bisa diatasi jika dilakukan dengan ikhlas karena Allah,” ucapnya.
Ketua Presidium AWG, Muhammad Anshorullah, berpesan agar Fatur tetap menjaga ibadah wajib dan akhlak mulia. “Tugas ini bukan hanya misi kemanusiaan, tetapi juga amanah untuk menjadi muslim yang paling bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
Baca Juga: Aktivis Italia F. Lotta Bergabung dengan Global Sumud Flotilla Menuju Gaza
Sejarah Panjang AWG dalam Armada Kemanusiaan
AWG memiliki rekam jejak panjang dalam keterlibatan armada kemanusiaan ke Gaza. Pada 2010, eks Ketua Presidium AWG, asy-Syahid Nur Ikhwan Abadi, ikut serta dalam misi Freedom Flotilla di kapal Mavi Marmara. Pada 2024, AWG juga mengirim tiga relawan dalam misi bersama Freedom Flotilla Coalition, meskipun misi itu batal berangkat.
Keberangkatan Fatur kali ini disebut sebagai kelanjutan warisan perjuangan tersebut. Selain Fatur, Indonesia juga diwakili oleh aktivis Wanda Hamidah yang turut berlayar menuju Gaza, memperkuat posisi Indonesia dalam solidaritas global untuk Palestina.
Nama Sumud yang diusung armada flotilla berarti “keteguhan” dalam bahasa Arab, melambangkan ketabahan rakyat Palestina menghadapi blokade dan agresi Israel.
Di tiang Kapal Kamr, tampak berkibar bendera Palestina, Tunisia, Mauritania, Aljazair, dan Indonesia, simbol persatuan lintas bangsa dalam misi kemanusiaan ini. Estimasi perjalanan menuju Gaza diperkirakan memakan waktu 10–14 hari, dengan risiko intersepsi dari militer Israel.
Baca Juga: Senat AS Luncurkan Inisiatif Bersejarah Akui Negara Palestina
Seluruh pengurus AWG melepas keberangkatan Fatur dengan penuh haru dan doa. “Semoga Allah melindunginya, menjadikan setiap langkahnya jihad fi sabilillah, dan membawa berkah bagi umat,” ujar Presidium AWG, Rifa Berliana Arifin.
Keberangkatan Fatur bukan hanya mewakili AWG, tetapi juga mewakili rakyat Indonesia yang konsisten berdiri di garis depan solidaritas untuk Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ingin Kuasai Lagi Pangkalan Udara Bagram, China Tegaskan Kedaulatan Afghanistan