Pozzallo, MINA – Relawan Aqsa Working Group (AWG), Muhammad Fatur Rohman, yang ikut dalam pelayaran Global Sumud Flotilla menuju Gaza, melaporkan adanya peningkatan ancaman serius terhadap konvoi kemanusiaan internasional tersebut.
Dalam keterangannya, Fatur menyebut sedikitnya 13 ledakan terdengar di sekitar kapal-kapal flotilla disertai gangguan komunikasi luas yang memutus sambungan antara relawan.
Selain itu, dalam 24 jam terakhir terdeteksi lebih dari 15 drone berputar-putar di atas kapal Alma, dengan intensitas hampir setiap 10 menit sekali.
“Suasana sangat tegang, tapi para relawan tetap tegar. Kami sadar ini adalah risiko dari misi menembus blokade Gaza,” ujar Fatur dalam laporannya disampaikan di dekat kapal Kamar (atau Qomar) yang ia tumpangi yang sedang singgah di Pelabuhan Porto di Pozzallo, Italia, Rabu (24/9).
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Hari Nasional Saudi dengan Berpakaian Tradisional
Fatur juga menambahkan, relawan mencatat setidaknya 10 kapal flotilla menjadi sasaran objek tidak dikenal yang dijatuhkan dari drone atau pesawat tak berawak, menyebabkan kerusakan fisik pada sejumlah bagian kapal. Meski tidak ada korban jiwa, kerusakan sedang dinilai lebih lanjut oleh tim teknis.
Selain ancaman fisik, Israel disebut tengah menjalankan kampanye disinformasi dengan menuduh flotilla sebagai “kapal HAMAS” dan menuding misi ini memiliki agenda kekerasan. Narasi itu dinilai sebagai upaya mencari justifikasi untuk melegitimasi serangan militer terhadap misi kemanusiaan.
“Flotilla ini murni membawa bantuan kemanusiaan, makanan, obat-obatan, dan dukungan solidaritas global,” tegas Fatur.
Global Sumud Flotilla terdiri dari lebih 40 kapal dari 44 negara yang berlayar menuju Gaza, membawa lebih dari 500 relawan internasional. Misi ini menegaskan tekad dunia untuk menembus blokade Israel yang telah berlangsung 17 tahun dan membuka jalur kemanusiaan bagi rakyat Palestina.[]
Baca Juga: Tidak Bayar Iuran Anggota, Hak Suara Afghanistan di Majelis Umum PBB Dicabut
Mi’raj News Agency (MINA)