Oleh Sajadi, Wartawan Kantor Berita MINA
Kepedulian relawan MER-C untuk para korban bencana tidak pernah ada henti-hentinya. Belum mengering air mata korban gempa di Lombok, Indonesia kembali diuji dengan gempa dan tsunami yang menerjang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Berbagai persiapan dilakukan oleh para relawan MER-C di kantor pusat Jakarta untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana di Sulteng, makanan, minuman dan perlengkapan lainya dan tak lupa pentingnya seperti sarana dan prasarana kesehatan.
Sejak Ahad (30/9) kemaren Tim Advance MER-C berhasil menembus lokasi bencana gempa bumi di Palu. Tim yang yang membawa 4 relawan terdiri dari 2 dokter dan 2 perawat tiba di Palu pada pukul 7 pagi ini setelah menempuh perjalanan darat melalui Poso – Napu – Palu.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Target tim adalah melakukan penilaian awal bencana untuk menilai secara langsung kerusakan infrastruktur pasca bencana, dampak bencana ke makhluk hidup (manusia) dan identifikasi kebutuhan di lapangan.
Keberangakatan tersebut tidak mungkin hanya dengan membawa tangan hampa, pasti ada peran di balik layar yang mempersiapkan keberangkatan mereka. Mereka membutuhkan bekal baik untuk sendiri maupun untuk para korban di sana.
Itulah peran para relawan dibalik layar MER-C Yang bekerja siang dan malam untuk mempersiapkan kebutuhan dan bekal para dokter maupun perawat.
Hampir setiap hari baik bapak-bapak maupun ibu-ibu bergelut dengan obat-obatan, perlengakapan kesehatan dan bantuan lainya untuk para korban gempa dan tsunami di Sulteng.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Mereka membungkus dengan rapi pesanan para relawan MER-C dilapangan tanpa memperhitungkan waktu dan tenaga, yang penting ini bermanfaat bagi mereka dan menjadi catatan amal sholeh di akhirat nanti.
Bahkan mereka rela mengorbankan jam tidur yang padahal hanya sebentar yang mereka miliki untuk mengistirahatkan tubuh dari lelahnya aktifitas di siang harinya.
Ketua Tim Advance MER-C untuk bencana gempa bumi Palu – Donggala, dr. Andi Fajar Wela melaporkan, selain membawa bantuan obat-obatan, di Poso tim menyempatkan membeli bantuan air mineral untuk dibagikan kepada warga karena sulitnya air minum di lokasi bencana.
Diinformasikan juga bahwa mulai kabupaten Sigi memasuki kota Palu, kondisi listrik masih mati dan di sepanjang jalan terdapat beberapa posko pengungsian.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Informasi ini menjadi acuan dan gambaran untuk para relawan MER-C untuk mengalokasikan dana dari para donatur untuk membelanjakan kebutuhan yang diperlukan dilapangan.
Para relawan segera bergegas untuk mempersiapakan itu semua agar pemberangkatan relawan selanjutnya membawa bekal yang tepat dan sangat dibutuhkan oleh para korban di Sulteng nanti.
Sementara itu, setelah bertugas selama 2 bulan di Lombok, MER-C juga mengirimkan salah satu armada operasional lapangan kendaraan ford ranger double cabin dan 3 relawan untuk bergerak ke Palu. Rute yang akan dilalui adalah Mataram – Surabaya – Makassar – Palu.
Tim membawa bantuan obat-obatan dan perlengkapan yang disiapkan oleh relawan di balik layar semalaman suntuk untuk pendirian Posko Kesehatan Lapangan MER-C di lokasi bencana Palu – Donggala.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Tim Medis lanjutan dan bantuan medis saat ini juga sedang disiapkan di MER-C Pusat Jakarta untuk diberangkatkan pada hari Selasa (2/10) dini hari melalui Mamuju. Tim akan membawa serta barang bantuan untuk pelayanan medis umum dan tindakan operasi lapangan. Tim terdiri dari 8 orang dengan berbagai keahlian.
Namun, kali ini tim MER-C juga membawa salah satu Wartawan Mi’raj News Agency (MINA) Widi Kusnadi yang bertugas memberitakan seluruh kegiatan tim MER-C selama di Sulteng dan menginformasikan keadaan para korban di sana.
Seperti biasa saat malam sebelum keberangkatan tim MER-C, para relawan berjibaku dengan kardus-kardus dan lakban untuk menempatakan obat-obatan dan kebutuhan lainya agar mudah dibawa nanti.
Apalagi setelah mendapatkan kabar dari ketua Tim Advance MER-C untuk bencana Palu – Donggala, dr. Andi Fajar Wela dari Palu mengabarkan bahwa target Tim hari ini adalah memfungsikan rumah sakit untuk bisa segera memberikan pelayanan operasi dan pelayanan umum.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Target berikutnya adalah bagaimana membuat dapur umum untuk mendukung tim medis yang bekerja juga untuk pasien.
Saat ini menurutnya pelayanan rumah sakit masih terbatas. RS yang direncanakan untuk bisa segera difungsikan oleh Tim MER-C adalah RS Al Khaerat Palu.
Sementara itu, kondisi Palu pasca bencana dahsyat Jum’at lalu sampai saat ini masih belum kondusif. Jaringan komunikasi masih belum lancar, wifi masih sangat terbatas. Koordinasi di lapangan juga masih kurang baik. Masyarakat menumpuk di bandara ingin keluar dari Palu. Penjarahan juga terjadi di minimarket dan SPBU.
Saat ini jumlahnya korban membengkak hingga 844 orang meninggal dunia, tersebar di wilayah Kota Palu sebanyak 821 orang, Kabupaten Donggal 11 orang, dan Kabupaten Parigi Moutong 12 orang.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Ditamabah lagi jumlah korban luka berat sebanyak 632 orang, korban hilang sebanyak 90 orang, dan pengungsi (khusus Kota Palu yang tersebar di 103 titik) sebanyak 48.025 orang. (A/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat