Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RELAWAN KEMANUSIAAN INDONESIA BANGUN TAHFIDZ AL-QURAN DI SURIAH

Admin - Jumat, 15 Mei 2015 - 04:34 WIB

Jumat, 15 Mei 2015 - 04:34 WIB

762 Views ㅤ

Bedah Buku 'Ku Titipkan Namamu dalam Doaku' di Masjid Az Zikra Sentul, Bogor
Bedah Buku 'Ku Titipkan Namamu dalam Doaku' di Masjid Az Zikra Sentul, Bogor

Muhammad Pizaro dalam bedah buku ‘Kutitipkan Namamu dalam Doaku’ di Masjid Az Zikra Sentul, Bogor, Kamis (14/5). (Foto: MINA)

Bogor, 25 Rajab 1436/ 14 Mei 2015 – Relawan kemanusiaan Indonesia membangun Pendidikan Tafidz Al-Quran di Suriah, dengan tujuan agar mereka warga dapat meraih impian mereka dalam pendidikan. Muhammad Pizaro, Sekjen Jurnalis Islam bersatu (JITU) mengatakan dalam bedah buku “Kutitipkan Namamu dalam Doaku” di Masjid Az-Sikra Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/5).

Tahfidz Al-Qur’an yang dibangun oleh Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) tersebut, menurutunya, diterima dengan baik oleh warga Suriah, bahkan warga membatu proses pembangunannya.

Menurut Pizaro, saat menjadi relawan kemanusiaan Suriah, pendidikan tahfidz yang diberi nama Ma’had Al-Ahbab itu masih dalam proses pembangunan, dan masih banyak memerlukan bantuan.

FIPS saat ini sedang fokus memberikan bantuan pendidikan dan kemanusiaan untuk Ma’ahad al-Ahbab”, lanjutnya.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Hingga saat ini Ma’had Al-Ahbab mengelola anak didik sekitar  4.000 santri, terdiri dari anak-anak korban perang di Suriah.

Muhammad Pizaro mengungkapkan bahwa selama sekitar 40 tahun warga Suriah telah dipisahkan dengan Al Qur’an dan ulama. Maka, dengan adanya program ini ia berharap semoga warga Suriah dapat meraih cita-cita pendidikannya.

Ia menambahkan, mendirikan Ma’had di sana tidaklah mudah, sebab selama ini rezim pemerintah melarang para ulama mendirikan madrasah-madrasah ahlussunah wal jama’ah yang fokus pada pembinaan akidah umat. Pendirian sekolah pun harus di bawah kendali rezim, ujarnya.

Menurutnya, program tahfidz tersebut tidak berada dalam satu tempat, melainkan di beberpa tempat, dengan tujuan agar tidak mudah diketahui oleh rezim pemerintah Suriah.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Menurut pendidik di sana, jika rezim Asaad mengetahui hal tersebut, mereka akan menjatuhkan rudalnya pada tempat tersebut”, kata Muhammad Pizaro sebagai pembicara pada bedah buku tersebut. (L/nda/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional