Jakarta, MINA – Site Manager Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Edy Wahyudi, membantah pernyataan Danial Hagari, Juru Bicara Tentara Pendudukan Israel (IOF) bahwa area bawah tanah RSI digunakan sebagai pusat kendali bawah tanah oleh Hamas, Jum’at (10/11).
Dalam unggahan vidio yang dibagikan MER-C, Edy membantah ada tiga lokasi RS Indonesia di Jalur Gaza, karena pada kenyataanya hanya satu. Ia juga membantah bahwa RS Indonesia dibangun sebagai pusat komando bawah tanah Hamas.
“Ketika kami memulai proses pembangunan struktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, dan menggali sedalam 8 meter untuk pembuatan basement dan pondasi Rumah Sakit, kami tidak menemukan hal-hal yang tidak wajar. Jadi kami tidak melihat adanya infrastruktur terowongan di bawah bangunan Rumah Sakit Indonesia,” kata Edy dalam video yang diunggah oleh MER-C.
Ia juga menegaskan pembangunan RS Indonesia ini didanai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang-Merauke, bukan seperti tuduhan Hagari yang mengatakan RS Indonesia didanai beberapa NGO saja.
Baca Juga: Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Kritik Penggunaan Dana Zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis
“Pembangunan Rumah Sakit Indonesia ini bukan kita di danai oleh banyak NGO, akan tetapi didanai oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang dihimpun oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebagai NGO pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Indonesia,” kata Edy.
Dalam keteranganya, Jubir Israel itu juga menampilkan peta wilayah yang saat ini dibangun RS Indonesia, di mana ia menunjukkan pada tahun 2010 proses pembangunan Rumah Sakit telah dimulai dan menunjukkan lokasi tersebut terhubung dengan pos-pos Hamas.
“Kemudian pernyataan Jubir IOF yang menyatakan tahun 2010 Rumah Sakit Indonesia telat dalam masa pembangunan, hal ini tidaklah benar. Karena tender proses pembuatan struktur saja baru dimulai pada tanggal 2 Februari 2011 dan ini di tunjukkan dengan adanya surat tender,” kata Edy.
Edy menjelaskan tahap struktur pembangunan RSI baru dimulai pada bulan Mei 2011 di atas tahan seluas 1,6 hektar yang diberikan oleh pemerintah Palestina di jalur Gaza. Dan yang ditunjukkan oleh Jubir IOF itu bukan bagian dari pembangunan RSI di jalur Gaza, Palestina.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Hari Ini Diguyur Hujan
Israel terus menggempur sekitar lokasi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr. Sarbini Abdul Murad memastikan tiga relawannya dalam keadaan aman.
Kementrian Luar Negeri Indonesia juga mengecam aksi Israel tersebut, mengatakan serangan mereka ke RS Indonesia tindakan ‘Biadab’. (R/FA/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kangen Band Salurkan Donasi untuk Yatim di Ponpes Al-Fatah Bogor