Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RELAWAN MER-C KENALKAN INDONESIA DI GAZA

Admin - Senin, 19 Mei 2014 - 12:00 WIB

Senin, 19 Mei 2014 - 12:00 WIB

1761 Views ㅤ

 

Jakarta, 20 Rajab 1435/19 Mei 2014 (MINA) – Relawan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) asal Indonesia yang membawa misi pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, membuat negeri Soekarno-Hatta itu jadi terkenal di masyarakat Palestina.

Relawan asal Bandar Lampung, Syuhada Busyro Tosim mengisahkan pengalamannya ketika di Gaza kepada MINA, Senin (19/5), di kantor pusat MER-C, Jakarta.

“Selama saya keliling shalat setiap hari Jumat, ternyata kami tidak dikenal oleh warga Gaza bahwa kami berasal dari Indonesia, bahka mereka menduga kami berasal dari Cina atau Malaysia,” kata Syuhada.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Relawan pun menjelaskan bahwa mereka adalah relawan asal Indonesia yang sedang membangun rumah sakit untuk rakyat Palestina di Gaza.

“Sebagian besar masyarakat Gaza itu tidak tahu Indonesia. Ketika tahu, tanggapan mereka sangat gembira dan bersyukur,” kata pria berusia hampir 50 tahun itu.

Dia menuturkan, karena begitu gembiranya mereka menerima kami sebagai relawan asal Indonesia, warga Gaza sampai berebut untuk mengundang kami makan di rumahnya.

Seorang warga mengatakan “mari mampir ke tempat saya”, namun warga yang lain berkata “Jangan, saya yang pertama”. Kemudian ditanggapi lagi, “jika demikian di lain waktu ke tempat saya”.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Kehadiran para relawan yang membangun rumah sakit untuk kemudian akan dihadiahkan kepada rakyat Gaza, membuat undangan makan banyak yang berdatangan. Tidak hanya dari masyarakat Gaza sekitar rumah sakit, tapi juga undangan dari warga yang rumahnya harus dicapai dengan berkendaraan.

Di Masjid Jawiah yang berada dekat rumah sakit, sering kali memberi makan setelah shalat Maghrib.

Bahkan ketika bulan Ramadhan, begitu banyaknya yang membawakan makanan, relawan terpaksa membuat daftar tunggu bagi warga yang ingin mengundang atau memberi makan.

Hal yang serupa juga pernah diceritakan oleh Ir. Abu Fikri, Pimpinan Project RS Indonesia, warga Gaza sebelumnya hanya mengenal orang Cina atau Malaysia. Namun proyek rumah sakit yang diprakarsai MER-C dengan dana murni dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina, membuat Indonesia semakin dikenal di Gaza.

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Abu Fikri juga mengungkapkan, masyarakat Palestina meyakini bahwa kelak yang bisa membebaskan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman Israel bukanlah Muslim dari Palestina atau negara-negara tetangganya, melainkan Muslim dari Turki, Malaysia atau Indonesia. (L/P09).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

 

Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Kolom