Brebes, MINA – Sebanyak 20 relawan dari Ukhuwah Alfatah Rescue (UAR) Koordinator Daerah (Korda) Brebes, Jawa Tengah, diterjunkan ke lokasi bencana tanah bergerak di Dukuh Limbangan, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, Selasa (5/3).
Pengerahan 20 relawan UAR tersebut untuk memberikan bantuan penanganan darurat kepada korban bencana tanah bergerak yang telah menyebabkan kerusakan pada 70 rumah warga setempat.
Tim dari UAR terjun langsung ke lokasi untuk melakukan pembongkaran rumah-rumah yang rusak berat akibat dari pergerakan tanah.
Pembongkaran ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan bagian dari bangunan yang masih dapat dimanfaatkan.
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
Material yang masih layak pakai tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun kembali hunian-hunian baru di lokasi yang lebih aman bagi para korban.
Ketua UAR Korda Brebes, Sodikin, mengatakan, pengerahan personel ke lokasi bencana merupakan bagian dari komitmen organisasinya dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu meringankan beban para korban bencana tanah bergerak ini. Pembongkaran ini merupakan langkah awal kami dalam proses pemulihan, dimana kami akan bekerja bersama para korban dan pihak terkait untuk membangun kembali hunian yang layak dan aman,” ujar Sodikin.
Upaya ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga setempat serta pemerintah Desa Sridadi. Mereka mengucapkan terima kasih kepada UAR atas respons dan tindakan nyata dalam membantu penanganan darurat bencana yang terjadi.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!
“Kami sangat berterimakasih kepada UAR dan semua pihak yang ikut membantu warga kami yang terkena bencana tanah bergerak,” kata Kepala Desa Sridadi, Sudiryo.
Bencana tanah bergerak di Dukuh Limbangan ini telah menimbulkan kerugian material yang signifikan dan mengharuskan beberapa keluarga untuk mengungsi sementara waktu.
Pemerintah setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes dengan lembaga-lembaga kemanusiaan, termasuk UAR, terus berkoordinasi untuk memastikan proses pemulihan dapat berlangsung dengan cepat dan efisien.
“Kami juga sedang mengupayakan untuk relokasi para korban ke hunian baru dilakukan dengan pertimbangan keselamatan yang maksimal,” ujar Sudiryo
Baca Juga: Cuaca Jakarta Dominan Berawan dan Hujan Ringan Turun Sore Hari Ini
Menurut Sudiryo, pembongkaran dan rekonstruksi ini diharapkan bisa segera memberikan kelegaan dan harapan baru bagi para korban untuk memulai kehidupan baru mereka di tempat yang lebih aman dari ancaman bencana serupa di masa yang akan datang.
Dikatakan, bencana tanah bergerak terjadi sejak pekan lalu dan hingga kini pergerakan masih terus terjadi. Akibatnya 70 rumah warga semuanya menjadi rusak berat dan harus direlokasi.
“Saat ini semua rumah yang ada di RT 05 RW 01 rusak parah dan harus relokasi,” katanya.
Saat ini para korban mengungsi di rumah keluarganya dan di Pondok Bahrul Quran. Jumlah pengungsi ada 149 jiwa.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Tolak Gelar Doktor Bahlil
Sejak sepekan lalu dapur umum dioperasikan untuk membantu para korban bencana di pengungsian dan para relawan yang membantu penanganan darurat.
Bantuan bahan pangan mulai berdatangan baik dari pemerintah maupun masyarakat.
“Bantuan pangan untuk korban sudah mulai berdatangan untuk mencukupi kebutuhan para korban bencana,” pungkas Sudiryo. (L/B04/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pelatih Timnas Arab Saudi Puji Suporter Indonesia