Ankara, 20 Dzulqa’dah 1437/23 Agustus 2016 (MINA) – Koresponden khusus media orgnisasi Public Broadcasting Service (PBS) di Turki, Marcia Biggs, mengatakan bahwa di balik mendunianya video anak lima tahun Suriah Omran Daqneesh, ada wajah yang tidak terlihat, yaitu para relawan Pertahanan Sipil Suriah atau White Helmets.
Sejak beberapa hari lalu, perhatian masyarakat dunia internasional tertuju kepada Omran yang di dalam video menunjukkan adegan memilukan.
Omran ditarik dari bawah reruntuhan rumahnya yang rata oleh serangan jet tempur dalam kondisi hidup. Kondisinya berdarah dan berselimut debu. Wajahnya seketika menjadi simbol bagi begitu banyak warga Suriah lainnya yang menjadi korban dalam perang Suriah yang sudah masuk tahun keenam.
“Tapi Anda tidak melihat wajah orang-orang yang telah menarik orang dari reruntuhan selama lima tahun (di Suriah),” kata Biggs, merujuk kepada organisasi White Helmets, orgnisasi akar rumput yang satuannya menjadi unit pertama yang merespon serangan bom jet tempur di wilayah yang dikuasai oposisi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Anggota relawan White Helmets memiliki ciri khas dengan memakai helm berwarna putih.
“Dinamai White Helmets, mereka buru-buru menuju tempat kejadian pengeboman untuk menyelamatkan korban, banyak dari korban yang terjebak di bawah reruntuhan, sesekali penjahit, tukang roti, apoteker. Ini 3.000 laki-laki Suriah biasa dan beberapa wanita yang sekarang menjadi pahlawan tanpa disadari,” kata Bigg, sebagaimana MINA kutip dari BPS NewsHour.
Radi Saad, salah seorang pemimpin White Helmets mengatakan, tugas yang paling sulit dari para relawan adalah mengeluarkan korbad dari bawah reruntuhan dalam kondisi masih hidup.
“Ini melelahkan, dan Anda tidak memiliki peralatan teknis untuk digunakan. Anda memiliki peralatan sederhana. Seringkali, proses pencarian dan penyelamatan memakan waktu 30 atau 40 jam terus menerus,” katanya kepada BPS yang diterjemahkan melalaui penerjemah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Saad (23) adalah seorang mahasiswa topografi di Universitas Aleppo yang sangat ingin keluar dari Suriah, ketika revolusi dimulai. Kini ia tinggal di Turki, tapi melakukan perjalanan bolak-balik ke Suriah sebagai relawan White Helmets.
White Helmets dibentuk pada 2013 sebagai kelompok relawan lokal di Hanano, Aleppo, Suriah.
White Helmets sekarang bekerja di 119 titik di delapan wilayah seperti Aleppo, Idlib, Hama, Latakia, Homs, Daraa, Damaskus dan pedesaan sekitar Damaskus. Tercatat, sejauh ini para relawan telah menyelamatkan lebih dari 60.000 nyawa warga Suriah. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata