Qalqiliya, 8 Dzulhijjah 1435/2 Oktober 2014 (MINA) – Organisasi “Pertahanan untuk Anak Internasional Palestina” (DCI) mengajukan keluhan terhadap Israel atas nama empat anak-palestina/">anak Palestina yang dianiaya saat berada di tahanan Israel.
Sebuah pernytaan DCI menyebutkan, ada satu insiden ketika tiga remaja dari Osarin di distrik Nablus ditempatkan di sel isolasi dan mereka diserang selama interogasi.
Dalam insiden lain, seorang remaja Palestina dari al-Eizariya di wilayah Al-Quds dipukuli selama penahanannya, yang meninggalkan bekas memar di tubuhnya dan tangannya sampai patah.
“Anak-anak tersebut berusia antara 16 dan 17,” kata pengacara DCI Iyad Misk, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Ia menambahkan, insiden tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional dan lokal. Tiga keluhan diajukan terhadap lembaga Israel Shin Bet dan polisi
Menurut laporan PBB pada 2013, Israel adalah satu-satunya negara di dunia di mana anak-anak secara sistematis diadili di pengadilan militer dan mengalami kekejaman, tidak manusiawi, dan merendahkan atau hukuman.
“Selama dekade terakhir, pasukan Israel telah menangkap, interogasi, tuntut sekitar 7.000 anak-anak antara umur 12 dan 17, sebagian besar anak laki-laki, telah ditangkap oleh Israel rata-rata dua anak setiap hari,” kata UNICEF. (T/P010/P2).
Mi’raj Islamic News Ageny (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat