REMPAH INDONESIA POTENSINYA MENDUNIA

Ketua Dewan , Sofiati Mukadi, dalam kunjungan ke kantor berita Mi’raj (MINA), Sabtu (10/5). foto: Rana/MINA

Jakarta, 11 Rajab 1435/10 Mei 2014 (MINA) – sebagai negara penghasil rempah terbesar di dunia masih belum mendapat perhatian besar secara terpadu, padahal  jika dikordinir dengan baik, negara ini bisa menjadi dan makmur di kancah dunia, kata ketua Dewan Rempah Indonesia Sofiati Mukadi.

“Kita mempunyai tanah yang subur, salah satu rempah kita seperti lada, jika ditanam di negara lain saja akan berbeda kualitasnya, ini berkah, dan kita mempunyai itu untuk menjadi negara besar,” kata Sofiati kepada Mi’raj Islamic News Agency  di Jakarta, (10/5).

Ketua dewan yang berada di bawah berbagai kementrian seperti kementerian perkebunan, pertanian, Kehutanan, dan lainnya ini mengatakan pihaknya tengah berusaha menyadarkan dan mendidik masyarakat akan potensi besar ini.

“Permasalahan kita selalu sama dalam banyak hal, rempah kita dibawa dan diolah di negara lain untuk kemudian dijual lagi kepada kita sendiri di sini yang menjadi konsumen pada akhirnya,” katanya, menegaskan, perlunya kesadaran pengusaha kecil untuk mulai beraksi meningkatkan produk rempah mereka.

Sebelumnya, Dewan yang didirikan pada 2007 ini menggelar International Spices Conference 2013 terbarunya di Ambon Maluku, menegaskan rencana untuk meningkatkan kekuatan rempah Maluku di kancah nasional dan internasional.

Indonesia yang dijuluki sebagai “Mother of Spices“ (ibu rempah) karena keunggulan geografisnya, sehingga masih diburu negara lain dalam produk rempah-rempanya. Termasuk Amerika Serikat, Vietnam, India, Belanda, Singapura, Jerman, Jepang, Italia, Malaysia, Perancis, China, Australia. Thailand, Belgia, Korea Selatan, Brasil, Inggris, Rusia, Kanada dan Pakistan.

Awal 2013, jumlah ekspor rempah-rempah termasuk Teh dan Kopi, mencapai USD 1,026 juta atau hanya berkontribusi sebesar 1,14 persen dari penghasilan negara.

Menurut data pada 2010 dari kementrian pertanian, nilai ekspor rempah-rempah Indonesia mencapai 211,910  juta dolar AS.  Eropa masih menjadi tujuan ekspor tanaman rempah terbesar.

Indonesia kaya akan keanekaragaman komoditas rempah-rempah, beberapa komoditas rempah-rempah yang diperdagangkan di pasar internasional adalah lada, pala, vanila, kayu manis, cengkeh, kapulaga, cabe dan jahe. Dari sekian banyak komoditas rempah-rempah, lada dan pala merupakan komoditas utama dalam perdagangan rempah-rempah dunia, sekaligus merupakan produk ekspor unggulan Indonesia dibandingkan dengan komoditas rempah-rempah lainnya. (L/P03/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0