Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RESHEQ: TAHANAN PALESTINA BUKAN UNTUK TAWAR-MENAWAR

Admin - Rabu, 31 Juli 2013 - 13:40 WIB

Rabu, 31 Juli 2013 - 13:40 WIB

373 Views ㅤ

Gaza, 23 Ramadhan 1434/31 Juli 2013 (MINA) – Anggota Biro Politik Hamas, Ezzet al-Resheq mengatakan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel tidak boleh dimanfaatkan sebagai harga tawar-menawar.

Resheq mengkritik, dalam hal ini, tim negosiasi Otoritas Palestina di Tepi Barat yang memberikan syarat bagi perundingan damai dengan Israel dengan membebaskan tahanan Palestina di penjara Israel, Palestinian Information Center melaporkan sebagaimana dipantau Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Dia berbicara dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya mengomentari keputusan Israel yang akan membebaskan 104 tahanan sebagai syarat yang disetujui untuk dimulainya negosiasi dengan Otoritas Palestina di Ramallah.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri

Resheq menyarankan jika ingin membebaskan tahanan harusnya dilakukan seperti pada kesepakatan Wafa Al-Ahrar, 1 Oktober 2011, yang bisa jauh lebih baik merendahkan arogansi Israel daripada membebaskan tahanan sebagai sarana untuk melanjutkan perundingan damai yang hanya melayani  kepentingan Israel dan kelanjutan pemukiman ilegal Yahudi.

Kesepakatan Wafa Al-Ahrar berhasil membebaskan lebih dari seribu tahanan Palestina sebagai imbalan bagi pembebasan seorang tentara Israel yang ditahan Hamas, Gilad Shalit.

Ditengah konflik internal yang masih panas di Mesir, nampaknya AS memanfaatkan situasi untuk kembali menengahi perundingan damai yang berulang kali gagal dengan Otoritas Palestina, dimana pengamat menganggap perundingan gagal terus terjadi dikarenakan Israel yang sering melanggar kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya sendiri.

Media melaporkan Washington menelpon Tel Aviv untuk segera merampungkan proses perundingan yang dimulai sejak Senin lalu (29/7) dengan Martin Indyk (mantan Dubes AS untuk Israel) yang akan menjadi delegasi AS untuk memediasi perundingan.(T/P03/P02)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda