Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo mengatakan, lembaga pendidikan harus didukung melakukan pembenahan untuk menghadapi persaingan global.meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
“Lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan harus kita dukung untuk melakukan pembenahan secara besar-besaran agar mampu menghadapi perubahan. Persaingan dunia yang semakin ketat dan disrupsi di berbagai bidang, membutuhkan kualitas SDM yang tepat,” kata Jokowi saat pidato dalam sidang bersama anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, (16/8).
Menurutnya, pendidikan harus berakar pada budaya bangsa, memperjuangkan kepentingan nasional dan tanggap terhadap perubahan dunia.
“Kita butuh SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat. Kita butuh SDM yang menguasai ketrampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan,” katanya
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Dalam hal ini, yang menjadi pusat dalam mendidik anak-anak yaitu keluarga dan lembaga pendidikan dengan menanamkan budi pekerti, sopan santun, toleransi dan kedisiplinan termasuk kebiasaan mengantri dengan sabar dan teratur sejak dini.
“Biasa mandiri, percaya diri, gotong royong dan saling peduli harus kuat ditanamkan dalam pendidikan dasar kita. Mencari sumber belajar sendiri, berpikir kritis, dan tidak mudah terhasut problem solving harus sudah tertanam kuat pada pendidikan menengah kita,” ujarnya.
Ia melanjutkan, di samping itu, ketrampilan vokasional yang akan dibutuhkan pasar the emerging skills harus sudah dilatihkan sejak pendidikan menengah.
“Untuk tingkat pendidikan tinggi kita harus berani mencanangkan target tinggi bahwa SDM lulusan pendidikan tinggi kita harus kompetitif di tingkat regional dan global. Namun, untuk mencetak SDM yang pintar dan berbudi pekerti luhur harus didahului oleh SDM sehat dan kuat,” tegasnya. (L/R10/P1)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru