Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Resolusi UNESCO Kritik Tindakan Israel di Al-Quds

Rudi Hendrik - Rabu, 3 Mei 2017 - 05:35 WIB

Rabu, 3 Mei 2017 - 05:35 WIB

267 Views

Kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem Timur) di Palestina. (Foto: Getty Images)

Kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem Timur) di Palestina. (Foto: Getty Images)

 

Paris, 6 Sya’ban 1438/3 Mei 2017 (MINA) – Dewan Eksekutif badan PBB, UNESCO, yang bermarkas di Paris mengeluarkan sebuah resolusi yang mengkritik tindakan Israel di Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki dan Jalur Gaza yang diblokade.

Para pemimpin Palestina memuji langkah tersebut dengan menyebutnya sebagai “langkah maju” dan “kemenangan untuk hukum internasional”, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.

Resolusi tersebut menggambarkan Yerusalem sebagai “diduduki” dan menyatakan bahwa kedaulatan Israel atas kota tersebut “batal demi hukum”.

Baca Juga: Netanyahu: Israel Bekerja Sama dengan AS untuk Usir Warga Palestina dari Gaza

Juru Bicara UNESCO mengatakan, resolusi tersebut didukung oleh 22 negara pada hari Selasa (2/5). Sementara Amerika Serikat, Jerman, Italia dan tujuh anggota dewan lainnya menolak.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki menyambut baik hasil pemungutan suara tersebut.

“Kami akan mempertahankan warisan dan budaya kami, masa lalu dan masa depan kami,” kata Malki.

Malki menegaskan bahwa pemerintah Palestina akan menghadapi semua kampanye distorsi dan kehancuran yang dipimpin oleh otoritas pendudukan Israel.

Baca Juga: Lima Tentara Zionis Tewas dalam Penyergapan Hamas di Beit Hanoun

“Dipersenjatai dengan hukum internasional dan kehendak rakyat Palestina, kami mampu menciptakan masa depan yang bebas dari pendudukan,” tegasnya.

Resolusi tersebut diajukan oleh Aljazair, Mesir, Lebanon, Maroko, Oman, Qatar, dan Sudan.

Resolusi tersebut menyerukan kepada Israel sebagai “kekuatan pendudukan”, untuk menghentikan “penggalian, terowongan, pekerjaan, dan proyek yang terus-menerus di lakukan di Al-Quds.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel menyebut resolusi tersebut sebagai “politisasi UNESCO yang tidak perlu”.

Baca Juga: Tentara Israel Ajukan Petisi, Pertanyakan Legalitas Operasi Militer di Gaza

“Resolusi yang diusulkan tidak akan mempengaruhi tekad kami untuk beroperasi di Yerusalem,” katanya pada hari Kamis (30/4) pekan lalu. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Sebut Israel telah Gagal Kalahkan Pejuang di Gaza

Rekomendasi untuk Anda