Lampung, 23 Jumadil Akhir 1437/2 April 2016 (MINA) – Sekretaris Jendral Kementrian Agama, Nur Syam mengatakan Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kurang kompetitifnya SDM Indonesia menjadi tantangan tersendiri yang harus segera direspon perguruan tinggi agar dapat melahirkan akademisi professional.
Hal itu disampaikan Syam saat memberikan sambutan pada Wisuda D-III, S-I, dan S-II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro Lampung. Demikian laman resmi Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Acara itu dihadiri oleh Ketua STAIN Jurai Siwo Metro Lampung, Enizar, dan seluruh civitas akademika, jajaran Pemda Metro Lampung, Rektor IAIN Lampung Mohammad Mukri, Kakanwil Lampung, Suhaili, dan juga Ketua Alumni STAIN Metro Lampung, Haiatin Shalihatin. Acara wisuda diikuti oleh sebanyak 580 lebih wisudawan dan wisudawati.
“MEA harus dihadapi dengan mempersiapkan diri agar kita tidak tertinggal dengan negara lain yang terus berkembang. Perguruan tinggi harus dapat menjadi penggerak bagi terciptanya insan akademis dan professional untuk menghadapi MEA,” tegas Syam.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Menurutnya, perguruan tinggi termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), harus dapat melakukan perubahan demi perubahan untuk memperkuat kompetensi mahasiswa. Untuk itu, PTKIN tidak boleh hanya terpaku pada kemampuan hard skilled saja.
“Mahasiswa juga harus diberikan tambahan soft skilled yang dapat dijadikan modal dalam menghadapi persaingan,” tuturnya.
Untuk hal ini, ia menambahkan bahwa perlu dilakukan peninjauan terhadap kurikulum dan silabus yang saat ini digunakan, apakah dapat menjadi ukuran baku untuk memperkuat kompetensi mahasiswa ataukah tidak.
Hal lain yang tidak kalah penting, menurutnya adalah merumuskan kemampuan soft skilled yang relevan dengan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Kebutuhan tentang teknologi informasi (TI) rasanya sangat penting. Mahasiswa sekarang harus memiliki kemampuan dasar mengenai TI sebagai bekal menghadapi dunia kerja,” katanya.
Sekjen. Kementerian Agama mengakui, dibutuhkan persiapan dan tenaga ekstra dari civitas akademika perguruan tinggi (PTKI) dalam merespon MEA. “Namun demikian, itu harus dilakukan sehingga perguruan tinggi dapat menyiapkan lulusan yang kompeten dan kompetitif sehingga lulusannya tetap bisa menjadi pemain kerja di negeri sendiri,” katanya. (T/ima/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri