Al-Quds, MINA – Anggota Biro Politik Hamas, Basem Naim mengatakan, Hamas berkomitmen untuk mengakhiri agresi Zionis Israel dan pembantaian terhadap rakyat Palestina, sebagaimana dikutip dari MEMO, pada Kamis (13/6).
Pernyataan Naim merespons proposal gencatan senjata di Jalur Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang kemudian proposal tersebut disetujui Dewan Keamanan PBB.
Bassem Naim menegaskan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk gencatan senjata, penarikan pasukan pendudukan Israel dari Gaza, rekonstruksi, pemulangan pengungsi, dan perjanjian pertukaran tahanan.
“Jawabannya secara umum mencakup penjelasan posisi gerakan pada setiap poin secara terpisah, dan bagian mana yang dapat diterima,” kata Naim.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
“Tujuan utamanya adalah mengakhiri agresi [Israel] dan pembantaian rakyat Palestina, tanpa melepaskan tuntutan dasar perlawanan seperti yang disebutkan,” tambahnya.
Dia menekankan, keputusan sekarang berada di tangan pendudukan Israel dan pemerintahan AS.
“Mereka harus mematuhi apa yang telah dikatakan berulang kali mengenai perjanjian gencatan senjata komprehensif dan penarikan semua pasukan pendudukan Israel, pemulangan pengungsi, dan dimulainya proses rekonstruksi di seluruh Jalur Gaza,” paparnya.
“Mereka tidak boleh melakukan perubahan geografis atau demografis yang mendasar di Gaza. Ini adalah inti dari resolusi Dewan Keamanan baru-baru ini yang disambut baik oleh gerakan tersebut,” sambungnya.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Akhir pekan lalu, DK PBB mengadopsi resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menekankan pentingnya upaya mediasi Qatar, Mesir dan Amerika.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah