Ramallah, MINA – Faksi-faksi Perlawanan Palestina melakukan serangkaian operasi yang menargetkan pasukan pendudukan Israel dan para pemukim illegal di berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki setelah mereka mendengar berita gugurnya Ismail Haniyeh.
Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas dua serangan penembakan yang terjadi di al-Khalil. Almayadeen melaporkan.
Dalam operasi pertama, seorang pemukim Israel ditembak dari jarak dekat di dekat pemukiman Kiryat Arba, sementara penembakan kedua menargetkan pasukan militer Israel yang ditempatkan di dekat Masjid Ibrahimi di pusat kota.
Media Palestina setempat melaporkan, operasi ini adalah respons awal atas pembunuhan pengecut terhadap pemimpin nasional yang hebat, Ismail Haniyeh.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada gilirannya, Brigade Martir Al-Aqsa mengumumkan para pejuang mereka melepaskan tembakan ke arah kumpulan tentara Israel di Gunung Gerizim, yang mengonfirmasi bahwa serangan langsung telah dilakukan.
Kelompok itu mengatakan operasi dilakukan sebagai bagian dari Operasi Badai Al-Aqsa dan sebagai tanggapan atas “kejahatan musuh Zionis terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat serta pembunuhan para pemimpin Perlawanan.”
Brigade Al-Quds dan Brigade Jenin menyatakan mereka telah menargetkan pemukiman Shaked dengan tembakan.
Media Israel juga melaporkan, botol pembakar dilemparkan ke kendaraan para pemukim di dekat pemukiman Migdalim, yang terletak di dekat Nablus di Tepi Barat utara-tengah.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mengomentari kematian Haniyeh hari ini, Wakil Kepala Hamas Khalil Al-Hayya mengatakan, pilihan kelompok tersebut adalah perlawanan, seraya menambahkan ini adalah satu-satunya jalan ke depan.
Al-Hayya berjanji kepada rakyat Palestina perlawanan mereka akan terus mengikuti jejak para pemimpin dan syuhada hingga pembebasan.
Mengenai meningkatnya agresi Israel yang menargetkan Tepi Barat yang diduduki, Al-Hayya menyatakan Tepi Barat telah diserahkan kepada Zionis ekstremis, dan menekankan bahwa mereka tidak punya pilihan selain berperang.
Ia mendesak faksi-faksi Palestina untuk bersatu dalam penggunaan perlawanan bersenjata sebagai satu-satunya pilihan yang layak. []
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant