Makkah, MINA – Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi sepakat memperkuat kolaborasi dalam penyelenggaraan haji 1447 H/2025. Kesepakatan itu mencakup peningkatan layanan bagi jamaah Indonesia melalui pengetatan istitho’ah kesehatan, validasi data, serta efisiensi operasional haji untuk menjamin pelaksanaan ibadah yang aman, nyaman, dan tertib.
Pertemuan bilateral tersebut juga dihadiri Deputi Operasional Haji Arab Saudi Eyad bin Ahmad Rahbini bersama jajaran pejabat kedua negara. Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak membahas sejumlah agenda penting, antara lain penguatan standar istitho’ah kesehatan, penyempurnaan sistem validasi data jamaah, peningkatan akomodasi dan transportasi, keberlanjutan klinik kesehatan haji Indonesia, serta rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia sebagai pusat operasional dan ekosistem ekonomi haji-umrah di masa depan.
Wamenhaj RI Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan, hanya jamaah yang memenuhi syarat istitho’ah kesehatan yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.
Ia juga menekankan pentingnya manasik kesehatan agar jamaah tetap bugar sebelum dan selama menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Iran dan Irak Berjanji Tegakkan Pakta Keamanan di Tengah Ketegangan Regional
“Pemeriksaan istitho’ah dilakukan ketat dan sesuai prosedur. Semua data jamaah, akomodasi, penerbangan, dan transportasi harus tervalidasi sebelum keberangkatan. Ini kunci penyelenggaraan yang tertib dan profesional,” ujar Dahnil.
Ia juga memastikan keberlanjutan klinik kesehatan haji Indonesia yang telah bekerja sama dengan jaringan rumah sakit di Arab Saudi.
Selain itu, Dahnil memperkenalkan konsep Kampung Haji Indonesia yang kini memasuki tahap bidding pembangunan, sebagai upaya memperkuat efisiensi layanan dan mendukung pengembangan ekonomi haji dan umrah.
Sementara itu, Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdulfattah bin Sulaiman Mashat, menyambut positif langkah Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan haji.
Baca Juga: Iran: Negara-Negara Kawasan Hormati Integritas Teritorial Afghanistan
Ia menegaskan bahwa pihaknya siap memperluas penerapan skema tanazul dan murur guna mengurangi kepadatan di Mina.
“Perencanaan tanazul dan murur akan dilakukan lebih awal dan lebih luas untuk meningkatkan kenyamanan jamaah, termasuk penempatan strategis di wilayah Raudhah dan Syisyah,” ujarnya.
Pertemuan tersebut melanjutkan diplomasi tingkat tinggi antara kedua negara setelah sebelumnya Menteri Haji RI Gus Irfan bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah. Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan penyelenggaraan haji yang sejalan dengan amanah Presiden dan Undang-Undang, yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah Indonesia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pesawat-Pesawat Israel Serang Lebanon dan Langgar Wilayah Udara