Jeddah, MINA – Pemerintah Republik Indonesia mendesak semua anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk bangsa Palestina.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, saat menghadiri Konferensi Luar Biasa Tingkat Menteri Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Senin (3/2).
Konferensi tersebut selenggarakan atas permintaan Palestina menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 28 Januari 2020 lalu terkait “Kesepakatan Abad Ini” yang berisi proposal perdamaian Timur Tengah, termasuk di dalamnya mengharuskan negara Palestina di masa yang akan datang untuk “didemiliterisasi”. Sementara meresmikan kedaulatan Israel atas pemukiman yang dibangun di wilayah yang diduduki.
Wamenlu pada pernyataannya juga menjelaskan tiga saran tentang bagaimana OKI dapat mencapai posisi bersama. Pertama, menegaskan kembali agar umat Islam di seluruh dunia untuk secara konsisten bersatu dalam penyelesaian permasalahan di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Kedua, menegaskan kembali prinsip-prinsip “solusi dua negara atau two-state solution” yang menghormati hukum internasional dan parameter yang disepakati secara internasional, sebagai satu-satunya solusi dalam penyelesaian masalah di Palestina.
Ketiga, menegaskan kembali pentingnya dialog di antara pihak-pihak terkait untuk mencapai stabilitas dan perdamaian abadi untuk Palestina dan kawasan.
Lebih lanjut, pada pertemuan yang diselenggarakan di Markas Besar OKI ini, Wamenlu mendorong negara-negara OKI untuk tetap konsisten dengan keputusan yang telah dibuat sebelumnya dan untuk tetap bersatu dalam menyikapi pengumuman Pemerintah Amerika Serikat yang tidak berdasar pada hukum internasional dalam mempertahankan status kota Yerusalem.
Selain Indonesia, pertemuan juga dihadiri oleh sejumlah Menteri dan Pejabat Tinggi negara anggota OKI, antara lain dari Palestina, Arab Saudi, Turki, Yordania, Kuwait, Malaysia, dan lain-lain. (T/RE1/RS2)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Mi’raj News Agency (MINA)