Jakarta, 9 Rajab 1438/6 April 2017 (MINA) – Presiden RI Joko Widodo menerima Kunjungan Kenegaraan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, 5-6 April 2017. Kunjungan ini adalah Kunjungan Kenegaraan pertama Afghanistan ke Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, keduanya membahas kerja sama pembangunan perdamaian (peace building), peningkatan kapasitas SDM Afghanistan, dan perdagangan.
Lima kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan, pertanian, statistik, reformasi administrasi publik serta kebijakan fiskal dihasilkan dari kunjungan ini. Demikian keterangan pers Kemlu RI, Kamis (6/4).
“Selamat atas berbagai pencapaian Indonesia di dunia melalui kepemimpinan di ASEAN dan keanggotaan G20,” demikian disampaikan Presiden Ghani dalam pertemuan bilateral.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Presiden Ghani juga memuji persatuan, kesatuan dan keberhasilan Indonesia mencapai perdamaian dan harmoni.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungan Indonesia kepada Afghanistan.
Dikatakan Presiden Joko Widodo, “Indonesia mendukung proses perdamaian di Afghanistan dan siap berbagi pengalaman tentang perdamaian dan rekonsiliasi untuk peace building yang bersifat Afghan-led dan Afghan-owned di Afghanistan.”
Indonesia hadir di Afghanistan untuk mendorong penyebaran nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin melalui Indonesia Islamic Center (IIC) di Kabul. IIC memberikan manfaat sebagai sarana ibadah, kesehatan, pendidikan untuk masyarakat sekitar.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Kedua pemimpin akan terus memperkuat pertukaran ulama dan dialog antar ulama guna mewujudkan perdamaian di Afghanistan.
Indonesia mendukung pembangunan Afghanistan dengan fokus pada peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan kelembagaan di berbagai bidang, seperti pemberdayaan perempuan dan pertanian.
Ke depan, disepakati untuk mendorong kerja sama di bidang hukum, pendidikan tinggi, infrastruktur, dan penyelenggaraan Pemilu. Kedua pemimpin juga sepakat meningkatkan nilai perdagangan dan mendorong interaksi pengusaha.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka