Banjir bandang yang melanda wilayah Jabodetabek di awal tahun 2020 menyisakan kisah pilu bagi seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Perumahan Villa Nusa Indah 2 blok Y 16 no. 19 Kota Bekasi, Ria Cahyati (45 tahun).
Keluarga Ibu Ria adalah salah satu dari sekian banyak warga yang menjadi korban banjir di perumahan itu. Lokasi rumah Ibu Ria memang rendah, dekat dengan kali Bekasi dan Cileungsi.
Ia menuturkannya kepada Relawan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Bekasi, saat kegiatan amal saleh bersih-bersih lingkungan perumahan warga terdampak banjir setempat, Senin (6/1).
“Baju selembar pun tidak tersisa, hanya yang menempel di badan,” tutur Ria.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Ia menceritakan, banjir mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 11 Rabu siang. Saat malam Tahun Baru, banjir belum masuk ke rumahnya.
“Saat pukul 11 siang parah, ketinggian banjir mencapai atap,” kata Ria mengawali kisah pilunya.
“Setelah saya cek ke kamar mandi, banjir sudah mulai naik dan cepat naik ke atas, saya pun menjebol kaca kamar mandi. Saya dan suami serta anak naik genteng sampai malam harinya,” ingatnya.
Saat malam hari itu tidak ada bantuan seorang pun untuk mengevakuasi dirinya dan keluarganya. Akhirnya di pagi harinya, Kamis 2 Januari, mereka pun turun dari atap rumahnya setelah melihat air mulai surut dan itu pun menyisakan lumpur setinggi lutut.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Menurutnya, tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan, termasuk surat-surat penting, bahkan pakaian pun tidak ada yang tersisa.
“Ijazah, surat-surat motor, KTP, baju selembar pun tidak, hanya yang menempel di badan,” tuturnya.
Sampai akhirnya datang tim UAR Bekasi membantunya. Ria pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur atas santunannya yang diserahkan langsung relawan UAR Bekasi, Akhirus Sholeh.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Ucapan yang sama juga disampaikan warga Perumahan Villa Nusa Indah 2 lainnya, H. Ninjar.
“Terima kasih UAR Al-Fatah Rescue,” katanya. Ia pun meminta bantuan lagi berupa karung, air bersih, dan didatangkan kembali relawan untuk membantu bersih-bersih karena lumpur masih tinggi dan mobil masih bergelimpangan teronggok di depan rumah warga.
Disamping memberikan bantuan secara fisik, UAR juga memberikan terapi penguatan mental spiritual trauma dampak banjir.
Dalam kultumnya selesai shalat zuhur di Masjid Baitul Muttaqien, di hadapan para pengungsi yang turut melaksanakan shalat berjamaah Kamis (2/1) yang lalu, Waliyul Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek, Sakuri, menyampaikan, hendaknya para jamaah terdampak banjir menyikapi musibah ini sebagai bentuk lain kasih sayang Allah kepada kaum yang beriman.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
“Mengharap bantuan dan pertolongan hanya kepada Allah, sebab kalau mengharapkan kepada selain-Nya akan kecewa,” katanya mengingatkan.
Sakuri mengingatkan dengan firman Allah dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 51, yang terjemahnya berbunyi, “Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
Ia pun memberi kabar gembira bagi para jamaah yang terdampak musibah banjir akan mendapatkan shalawat salam keberkahan dan kasih sayang Allah serta petunjuk-Nya, bila menerima dengan kesabaran serta meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, seraya melafalkan kalimat, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.”
Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran Al-Baqarah:155-157, yang terjemahnya berbunyi, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (A/RS5/RI-1)
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Mi’raj News Agency (MINA)