Pekanbaru, MINA – Gubernur Riau Syamsuar menyatakan kesiapan Riau untuk menjadi Zona Ekonomi Syariah.
“Riau terus melakukan penguatan pembangunan yang berbasis ekonomi syariah. Antara lain pengembangan destinasi wisata halal, pengelolaan wakaf dan zakat, pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) syariah, mempersiapkan Darul Quran Center dimana ke depan akan disiapkan sebagai pusat pembinaan dan kajian Al Quran,” kata Syamsuar di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Jumat (6/3), demikian dikutip dari laman wapres.go.id pada Ahad (8/3).
Ia juga menambahkan, sebagai bentuk nyata keseriusan Riau untuk menjadi Zona Ekonomi Syariah, Bank Riau dan Kepulauan Riau (Bank Riau Kepri) yang saat ini memakai sistem konvensional akan dialihkan menjadi bank syariah.
“Seluruh pemangku kepentingan sepakat bahwa Bank Riau Kepri sepakat menjadi bank syariah murni. Tidak dalam waktu yang tidak lama, sepenuhnya akan menjadi syariah,” tegasnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Dalam kesempatan itu juga Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin menerima anugerah gelar Bapak Ekonomi Syariah Indonesia dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Ma’ruf juga meyambut baik inisiatif Gubernur Riau menjadikan Riau sebagai zona syariah. Menurutnya, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dapat menjadi pusat penelitian dan pengembangan ekonomi syariah.
Sebelumnya, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Akhmad Mujahidin, menyampaikan bahwa pemberian gelar kehormatan Bapak Ekonomi Syariah Indonesia adalah didasarkan pada pemikiran dan peran Wapres dalam bidang ekonomi syariah yang sangat besar.
“Berdasarkan pemikiran di atas dengan kiprah, peran, dan karya-karya Bapak dalam bidang ekonomi Syariah maka izinkan kami, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak dengan anugerah gelar “Bapak Ekonomi Syariah Indonesia,” kata Akhmad. (R/R6/RS3)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)