Asqalan merupakan salah satu kota di Palestina yang sangat bersejarah. Tempat itu terletak di antara pesisir Laut Tengah selatan Ashdod dan di utara Jalur Gaza. Asqalan terletak sekitar 21 km dari Jalur Gaza.
Sejak masa Bizantium sampai pertengahan abad ke-4 M kota itu sudah menjadi bagian dari Palestina.
Asqalan menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Islam pada masa Khalifah Umar bin Khattab bersama dengan kota Al-Quds, Nablus, Yafa, dan Gaza.
Kota ini pernah jatuh ke tangan pasukan Salib, sampai akhirnya direbut kembali oleh Panglima Shalahuddin Al Ayyubi.
Dalam catatan Ibn Taimiyah, “Asqalan termasuk wilayah perbatasan kaum Muslimin, karenanya banyak orang-orang sholeh dari umat ini yang bertempat tinggal di sana dalam rangka untuk ribath di jalan Allah.”
Ulama kelahiran Asqalan paling masyhur adalah Imam Syafi’i. Dahulunya Asqalan dan Gaza adalah satu wilayah, sehingga ada yang menyebut Imam Syafi’i lahir di Asqalan ada juga yang menulisnya di Gaza, pada 150 H./767 M.
Kota ini saat ini diduduki oleh Israel sejak tahun 1948.
Tentang kota Asqalan ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah memuji kota ini sebagai wilayah ribath terbaik. Ribath bermakna berjaga-jaga di perbatasan dalam jihad di jalan Allah.
Baca Juga: Wartawan dan Penerus Cita-Cita Penggerak Kemerdekaan
Di dalam hadits disebutkan:
أَوَّلُ هَذَا الأَمْرِ نُبُوَّةٌ وَرَحْمَةٌ، ثُمَّ يَكُونُ خِلافَةً وَرَحْمَةً، ثُمَّ يَكُونُ مُلْكًا وَرَحْمَةً، ثُمَّ يَكُونُ إِمَارَةً وَرَحْمَةً، ثُمَّ يَتَكادَمُونَ عَلَيْهِ تَكادُمَ الْحُمُرِ، فَعَلَيْكُمْ بِالْجِهَادِ، وَإِنَّ أَفْضَلَ جهادِكُمُ الرِّبَاطُ، وَإِنَّ أَفْضَلَ رباطِكُمْ عَسْقَلانُ
Artinya: “Awal urusan ini adalah kenabian dan rahmat, kemudian berikutnya kekhilafahan dan rahmat, kemudian berikutnya kerajaan dan rahmat, kemudian berikutnya pemerintahan dan rahmat, kemudian mereka saling merebutnya sebagaimana gigitan keledai, maka wajib bagi kalian untuk berjihad, dan sesungguhnya sebaik-baik jihad kalian adalah ribath (berjaga di perbatasan), dan sebaik-baik ribath adalah di Asqalan”. (H.R. Ath-Thabrani).
Tujuan dari ribath adalah untuk menjaga tanah dan kehormatan umat Islam. Ribath merupakan syariat yang agung untuk dikerjakan, terutama saat ini, menjaganya dari penjajahan Zionis Israel.
Baca Juga: Hari Pers Nasional, Peran Wartawan dalam Kemerdekaan dan Tantangan Era Modern
Dikatakan sebagai ribath terbaik di Asqalan di antaranya karena Asqalan merupakan salah satu kota penting di Palestina, yang kini dikuasai Ziois Israel.
Hingga ada istilah “kalau mau kuasai Palestina, kuasai Asqalan,” merujuk pada strategi yang menggarisbawahi pentingnya penguasaan wilayah-wilayah utama dalam sejarah dan geopolitik Palestina.
Kontrol atas wilayah pesisir Palestina, termasuk Asqalan, memiliki nilai yang sangat tinggi dalam konteks perang dan pengendalian wilayah, baik itu untuk keperluan ekonomi atau militer. Sebagai titik yang menghubungkan laut dengan wilayah pedalaman, kota ini memainkan peran penting dalam keseimbangan kekuatan.
Karena itu, penguasaan wilayah-wilayah penting seperti Asqalan dapat memberi dampak langsung terhadap stabilitas politik, militer, dan sosial di Palestina. Wilayah ini, yang terletak di dekat Gaza, merupakan bagian dari wilayah yang diperebutkan, dan penguasaan atasnya dapat menjadi faktor penentu dalam konflik yang lebih luas di kawasan ini.
Baca Juga: Bulan Sya’ban Bulannya Para Pembaca Al-Quran
Karena itu menjadi kewajiban, bukan hanya bagi penduduk Palestina, tetapi juga tanggung jawab kaum Muslimin, atas kota yang dimuliakan oleh Rasulullah shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump, Sudahlah!