Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Akademisi Israel Desak Hentikan Perang Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Demo warga Israel (foto: X)

Tel Aviv, MINA – Sebanyak lebih dari 1.200 akademisi asal Israel mendesak penghentian segera perang di Gaza melalui sebuah surat terbuka yang dirilis pada Selasa (28/5).

Surat itu ditujukan kepada pimpinan lembaga pendidikan tinggi Israel, termasuk Asosiasi Kepala Universitas, Dewan Perguruan Tinggi Publik, serta kelompok pro-demokrasi Akademisi untuk Demokrasi Israel.

Al Jazeera melaporkan, para penandatangan surat, yang merupakan bagian dari kelompok Aksi Bendera Hitam, menuntut institusi akademik Israel untuk mengambil tindakan nyata dalam menghentikan perang.

Mereka mengkritik diamnya institusi akademik terhadap eskalasi konflik yang telah menelan hampir 3.000 nyawa di Gaza sejak pelanggaran gencatan senjata oleh Israel pada Maret 2025.

Baca Juga: Hamas Desak PBB Bertindak atas Ekspansi Pemukiman Ilegal Israel di Tepi Barat   

Dalam surat tersebut, para akademisi menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai “daftar mengerikan dari kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

“Ini adalah daftar mengerikan dari kejahatan perang dan bahkan kejahatan terhadap kemanusiaan, semua karena ulah kita sendiri. Kami tidak bisa mengatakan bahwa kami tidak tahu. Kami telah diam terlalu lama. Demi nyawa orang-orang tak berdosa dan keselamatan seluruh penduduk tanah ini… jika kita tidak menyerukan penghentian perang segera, sejarah tidak akan memaafkan kita,” tulis mereka.

Surat tersebut juga menyoroti peran masyarakat Israel, termasuk kalangan akademik, dalam mendukung atau membenarkan kejahatan yang terus terjadi. Para akademisi menyesalkan pembungkaman suara-suara kritis di ruang akademik yang menurut mereka menjadi bagian dari “ikatan diam” yang memungkinkan kejahatan ini berlanjut.

Guru besar Universitas Tel Aviv, Raphael Greenberg mengkritik prioritas kebijakan Israel yang lebih menyoroti isu reformasi yudisial dibanding perang di Gaza.

Baca Juga: Zionis Israel Penjarakan Tentara yang Tolak Perang di Gaza

Para akademisi mendesak institusi pendidikan tinggi di Israel untuk tidak hanya menjadi saksi bisu dari konflik, tetapi juga aktif menyerukan penghentian kekerasan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel di Portugal Gabung Aksi Protes, Serukan Hentikan Serangan ke Gaza

Rekomendasi untuk Anda