Al-Quds, MINA – Setelah krisis Al-Aqsha akibat tindakan pengamanan yang dilakukan terhadap warga Palestina, para aktivis Israel malah dibiarkan masuk menyerbu tempat suci tersebut dalam kawalan pihak keamanan.
Lebih dari 1.000 aktivis garis keras Israel pada Rabu (3/8/2017) berkeliling ke sebuah titik nyala di kawasan Al-Aqsha yang menjadi titik pusat ketegangan baru-baru ini, MINA melaporkan dari sumber Daili Sabah.
Menurut Firas Dibs, juru bicara Waqf, otoritas keagamaan yang bertanggung jawab atas Masjid Al-Aqsha, “1.089 ekstremis menyerbu situs tersebut”.
Menurut surat kabar The Jerusalem Post, telah terjadi peningkatan 15 persen jumlah pengunjung Yahudi ke situs tersebut dalam satu tahun terakhir.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Di tengah pembatasan yang dikenakan pada orang-orang Palestina masuk ke masjid, orang-orang Yahudi leluasa masuk dengan alasan ritual untuk menandai Tisha B’Av, hari berkabung Yahudi atas penghancuran kuil-kuil.
Direktur Waqf Azzam Khateeb mengatakan, “Ini belum pernah terjadi sebelumnya, tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”
Israel telah mengabaikan pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok pemukim di kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds meskipun ada seruan dari Israel dan Palestina.
The Temple Mount (Bukit Suci) di Kota Al-Quds diklaim sebagai tempat suci Yahudi, dan diduduki Israel sejak 1967, dan kemudian dianeksasi dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (T/RS2/RS3)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia