Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Anak di Lebanon Putus Sekolah Dampak Perang dengan Israel

Habib Hizbullah - Rabu, 1 Mei 2024 - 17:13 WIB

Rabu, 1 Mei 2024 - 17:13 WIB

4 Views

Beirut, MINA – Lembaga Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Selasa (30/4) memperingatkan dampak signifikan eskalasi yang sedang berlangsung di Lebanon selatan, antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pendudukan Israel, terhadap anak-anak, ribuan di antaranya putus sekolah.

Perwakilan UNICEF di Lebanon, Edward Bigbeder, seperti dikutip dari PIC menyatakan keprihatinan mendalamnya terhadap anak-anak dan keluarga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan mengenai dampak jangka panjang kekerasan terhadap keselamatan, kesehatan dan pendidikan anak-anak.

“Kita harus menghentikan peperangan, melindungi anak-anak dan warga sipil, dan melipatgandakan upaya untuk memastikan bahwa setiap anak di Lebanon bersekolah dan belajar, serta aman dari bahaya fisik dan psikologis,” ujar Bigbeder.

Sejak dimulainya eskalasi, delapan anak telah terbunuh dan setidaknya 75 lainnya terluka, menurut laporan UNICEF dari Kementerian Kesehatan Lebanon.

Baca Juga: Dituduh Selundupkan Senjata, Mesir: Netanyahu Bohong

Menurut laporan UNICEF, eskalasi lintas batas menyebabkan penutupan lebih dari tujuh puluh sekolah, yang berdampak besar terhadap pendidikan sekitar dua puluh ribu anak, dan juga menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap layanan kesehatan, dengan penutupan sebagian atau seluruhnya. dari sepuluh pusat layanan kesehatan primer, termasuk penutupan 17 apotik.

“Lebih dari sepuluh ribu orang, termasuk setidaknya 4.000 anak-anak, sangat membutuhkan layanan dasar seperti imunisasi dan akses terhadap obat-obatan penting,” jelas laporan itu.

Organisasi tersebut memperkirakan, jika eskalasi terus berlanjut, perekonomian akan mengalami kemerosotan lebih, yang menyebabkan semakin sulitnya mengakses layanan penting bagi kelompok yang terpinggirkan dan rentan.

Sejak 8 Oktober, Lebanon selatan hampir setiap hari menyaksikan baku tembak antara Hizbullah Lebanon, bekerjasama dengan Brigade Al-Qassam Lebanon, sayap militer gerakan Hamas, dan Brigade Yerusalem, yang sayap militer gerakan Jihad dan Pasukan Fajar, ​​sayap militer Kelompok Islam di Lebanon (Ikhwanul Muslimin), melawan tentara pendudukan Israel, sebagai respons terhadap agresi tentara Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

Baca Juga: Warga Turki Tuntut Pengusiran Kapal Perang AS yang Berlabuh di Wilayahnya

Sejak tanggal 7 Oktober, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, telah menyebabkan syahidnya 34.535 orang dan melukai 77.704 orang, selain itu sekitar 1,7 juta orang dari populasi Jalur Gaza harus mengungsi, menurut data PBB. (T/R12)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Intelektual Aljazair Cap Israel ‘Produk Kolonialisme Barat’

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Internasional
Internasional
Internasional
Palestina
Palestina
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia