Kuala Lumpur, MINA – Sebuah aksi solidaritas unik untuk Gaza akan digelar di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia, akhir pekan ini, ketika ribuan boneka beruang disusun membentuk peta raksasa Palestina.
Aksi tersebut merupakan bagian dari Karnival Sumud Nusantara 2025 yang bertujuan mengingatkan dunia pada penderitaan anak-anak Gaza serta menggalang dana kemanusiaan.
Menurut pantauan Kantor Berita MINA, masyarakat diajak menyumbangkan atau membeli boneka beruang sebagai simbol cinta, doa, dan solidaritas rakyat Nusantara untuk Palestina. Sebagian hasil penjualan akan disalurkan bagi kebutuhan dasar warga terdampak konflik di Gaza.
Ketua Cinta Gaza Malaysia (CGM) sekaligus Ketua Sumud Nusantara, Nadhir Al Nuri, mengatakan kampanye boneka beruang tersebut ditargetkan memecahkan rekor nasional di negaranya.
Baca Juga: Prabowo dan Guterres Bahas Dukungan Indonesia untuk Perdamaian Palestina
“Ini akan menjadi kali pertama di Malaysia ribuan boneka beruang disusun membentuk peta raksasa Palestina. Selain membawa pesan kemanusiaan, kampanye ini akan tercatat sebagai rekor baru yang lahir dari solidaritas rakyat Nusantara untuk Gaza,” ujarnya.
Puncak aksi dijadwalkan Ahad (24/8), dengan target memecahkan rekor jumlah boneka beruang terbanyak yang disusun membentuk peta sebagai pesan solidaritas global.
Selain itu, lebih dari 2.000 peserta yang mengikuti Konvoi Darat Sumud Nusantara dimulai Jumat (22/8) dari berbagai penjuru Malaysia telah tiba di Kuala Lumpur. Sedikitnya 1.000 kendaraan, termasuk dari delapan negara, ambil bagian dengan membawa bendera Palestina.
Rangkaian acara akan berpuncak pada Malam Himpunan dan Selawat MalaysiaKu Bersama Gaza pada Ahad malam, dihadiri Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim yang dijadwalkan menyampaikan pidato khusus.
Baca Juga: Prabowo: Pengakuan atas Palestina Tanggung Jawab Bersama Menjaga Kredibilitas PBB
Lebih dari 100.000 peserta diperkirakan memenuhi Dataran Merdeka sepanjang karnival yang berlangsung 22–24 Agustus. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris dan Kanada Tegaskan Pengakuan Negara Palestina Jalan Perdamaian