Dresden, Jerman, 15 Dzulqa’dah 1436/30 Agustus 2015 (MINA) – Ribuan orang turun ke jalan-jalan kota Dresden Jerman pada Sabtu (29/8) yang menyatakan menyambut kedatangan pengungsi yang terus berdatangan ke negara-negara Eropa.
Aksi itu dilaksanakan setelah terjadinya serangkaian kekerasan dari protes migran/">anti-migran di kota tersebut.
Aksi tersebut diadakan dengan damai melalui timur kota di bawah pengawasan polisi anti huru-hara.
“Katakan dengan keras, katakan dengan jelas, pengungsi diterima di sini,” teriak mereka, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Polisi mengatakan sekitar 1.000 orang bergabung dalam protes, namun organisasi Aliansi Anti-Nazi pelaksana demo menyebutnya sebanyak 5.000 orang.
Dresden adalah kota di mana menjadi basis gerakan Pegida anti-Islam yang pada awal tahun ini berhasil mengumpulkan demonstran sebanyak 25.000 orang.
Negara bagian Saxony yang beribukota Dresden, telah mengalami serangkaian protes buruk migran/">anti-migran, membuat pemerintah mengirimkan bala bantuan polisi untuk keamanan.
Heidenau, sebuah kota berpenduduk sekitar 16.000 di dekat Dresden, telah dijadikan fokus Pemerintah Jerman untuk menampung gelombang besar pencari suaka yang diperkirakan akan mencapai rekor 800.000 orang pada tahun ini.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Lusinan orang terluka dalam bentrokan akhir pekan lalu antara polisi dan demonstran sayap kanan yang menentang pembukaan pusat pengungsian baru di kota.
Kanselir Angela Merkel dicemooh aktivis sayap kanan saat ia mengunjungi pusat pengungsian pekan ini, di mana sekitar 200 orang berteriak “pengkhianat, pengkhianat” padanya.
Merkel mengatakan tidak akan ada toleransi untuk kekerasan “keji” migran/">anti-migran.
Opini publik sebagian besar mendukungnya, di mana survei lembaga penyiaran publik ZDF menyatakan, 60 persen warga Jerman meyakini negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu mampu menjadi tuan rumah pencari suaka. (T/P001/R05)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza