Banda Aceh, MINA – Ribuan jamaah shalati jenazah ulama Aceh Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (7/9) malam.
Jamaah shalat jenazah sudah memadati masjid sejak maghrib, hingga saat ini Masjid Raya Baiturrahman penuh oleh jamaah shalat jenazah yang sudah menunggu.
Tu Sop meninggal dunia di salah atau rumah sakit di Jakarta.
Sehari sebelumnya, bakal calon Wakil Gubernur Aceh yang berpasangan dengan Bustami Hamzah, melakukan check up ke Jakarta.
Baca Juga: Senin Besok, Jadwal Keberangkatan Kereta Jarak Jauh dari Gambir Dialihkan ke Jatinegara
Setelah dishalatkan di Masjid Raya Baiturrahman, jenazah Tu Sop akan dibawa ke Bireuen dan dishalatkan juga di Dayah Darul Munawarah Kuta Krueng, dan di Dayah Mudi Mesra oleh ribuan santri yang sejak siang sudah menanti.
Setelah itu jenazah baru akan dishalatkan di Dayah Babussalam Al Aziziyah, Jeunib tempat almarhum dan keluarga besarnya menetap.
Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau lebih dikenal dengan Tu Sop adalah Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Selain pimpinan Dayah/Pesantren, di kalangan masyarakat dan santri kota Bireuen, beliau juga dikenal sebagai bapak pengusaha karena sukses menjalankan usaha seperti Radio Yadara dan Air Minum dalam Kemasan dengan merek Ie Yadara.
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Bentuk Satgas PHK
Tu Sop adalah seorang visioner dan tipe pemimpin ideal. Selain memi//liki basis keislaman yang kuat dan universal, beliau juga dikenal mudah dekat dan diterima di berbagai kalangan, mulai anak muda, kalangan profesional sampai rakyat biasa.
Tidak mengherankan nasihatnya selalu ditunggu dan dihadiri ribuan jamaah karena beliau memiliki karakter yang kuat dalam menyampaikan pesan dan membekas di benak siapapun yang mendengarnya.
Tu Sop dilahirkan di Desa Blang Me Barat, Kecamatan Jeunieb, Bireuen pada 1964 dari pasangan Tgk H. Abdul Wahab bin Hasballah dan Hj. Zainab binti Muhammad Shaleh.
Sang ayah, Tgk H. Abdul Wahab bin Hasballah juga merupakan salah satu ulama Aceh yang dikenal sebagai tokoh dayah yang banyak memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan Bireuen.
Baca Juga: Kota Palangkaraya Banjir, 12 Wilayah Terendam
Tu Sop memiliki empat bersaudara, yaitu Hj. Hasanah (istri pimpinan Dayah Asasul Islamiah, Peureulak), Tgk H.M. Hasan A. Wahab (pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Putri, Jeunieb), dan Hj. Halimah (istri pimpinan Dayah Darussalamah Al-Aziziyah, Jeunieb).
Pendidikan formal Tu Sop dimulai di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Jeunieb pada tahun 1970. Setelah menamatkannya pada tahun 1976, ia melanjutkan pendidikan menengah pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jeunieb.
Riwayat pendidikan Tu Sop cukup menarik. Dari santri dayah belajar hingga ke para Syech di Mekkah Al-Mukarramah, Saudi Arabia.
Tu Sop adalah seorang visioner dan tipe pemimpin ideal. Selain memiliki basis keislaman yang kuat dan universal, beliau juga dikenal mudah dekat dan diterima di berbagai kalangan, mulai anak muda, kalangan profesional sampai rakyat biasa.
Baca Juga: Tahun Anggaran 2025, Pemerintah Gelontorkan Rp16,7 T untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru
Tidak mengherankan nasehatnya selalu ditunggu dan dihadiri ribuan jamaah karena beliau memiliki karakter yang kuat dalam menyampaikan pesan dan membekas di benak siapapun yang mendengarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemkot Depok Lakukan Pemeriksaan Kadar Karbon Monoksida pada Remaja