Gaza, 15 Jumadil Awwal 1436/6 Maret 2015 (MINA) – Ribuan warga Palestina di Gaza yang hendak melaksanakan ibadah umroh tertahan akibat gerbang perlintasan perbatasan dengan wilayah itu masih ditutup.
Sekitar 7.500 warga Gaza telah berusaha untuk melakukan perjalanan menuju Arab Saudi untuk melaksanakan umroh namun terpaksa harus kembali lagi, demikian seperti dilaporkan International Islamic News Agency (IINA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Mesir telah membatasi pergerakan masuk dan keluar dari daerah kantong pantai Palestina itu, menutup perbatasan dengan Jalur Gaza sejak 24 Oktober lalu, dengan alasan kekhawatiran keamanan di utara Semenanjung Sinai.
Pemerintah Mesir hanya sesekali membuka perbatasan bagi pelajar dan pasien yang ingin mendapatkan perawatan medis. Sementara Otoritas Pendudukan Israel juga sangat membatasi pergerakan di wilayah itu setelah memberlakukan blokade sejak 2006.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Penutupan itu mempengaruhi sekitar 2,8 juta warga Gaza yang menderita akibat perang melawan Otoritas Pendudukan Israel pada musim panas lalu yang menghancurkan ribuan rumah dan menjadkan puluhan ribu orang mengungsi.
“Saya menunggu jam demi jam. Kami merasa setiap hari berlalu tanpa pergerakan seolah-olah itu satu tahun,” kata Fares Hayek, 80, salah satu di antara mereka menunggu untuk melakukan ibadah umroh.
Dia bersama dengan istrinya, anak-anak dan cucu mendapatkan izin pergi umroh pada November lalu. Agen perjalanan yang memfasilitasi ibadah haji dan umroh di Gaza mengatakan telah mengalami kerugian atas penutupan.
Awad Abu Mazkour, kepala kelompok yang mewakili agen perjalanan haji dan umroh Gaza, mengatakan agen-agen perjalanan di Gaza mengalami kerugian sekitar 140.000 Dolar AS pada biaya ijin, jaminan bank dan pemesanan hotel setiap bulannya akibat penutupan perlintasan. (T/P005/R05)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia