Bandar Lampung, MINA – Seribuan masa dari 50 lebih ormas mengadakan Aksi Peduli Muslim Uighur di Bandar Lampung, Jumat, (20/12).
Aksi dimulai dengan longmarch dari Masjid Taqwa Tanjung Karang menuju Bundaran Gajah Tugu Adipura.
Salah seorang orator pada aksi tersebut, Raihan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Hizbullah (FKMH), menuntut keadilan dan hak Muslim Uighur sebagai manusia.
“Di mana HAM, Hak Asasi Manusia tidak berlaku saat muslim yang menjadi korban,” teriaknya lantang.
Ia juga mengajak umat Islam bersatu dalam satu shaff untuk meraih kejayaan. “Mustahil kejayaan ini dapat kita raih kalau kita masih berfirqoh-firqoh, musuh saat ini berani karena kita berpecah belah sesama kita,” ujarnya.
Peserta aksi dari Syubban Jamaah Muslimin Lampung, Waliyullah kepada Mi’raj News Agency (MINA) menekankan pentingya peran Pemerintah Indonesia menyikapi tragedi Uighur ini.
Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel
Pada aksi tersebut dibacakan pernyataan sikap oleh Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang menginisiasi aksi tersebut. MRI mengutuk kekerasan yang terjadi terhadap Muslim Uighur dan meminta pemerintah Republik Rakyat Tiongkok untuk menghentikan kekerasan tersebut.
“Hentikan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap Muslim Uighur atas alasan apapun, karena bertentangan dengan Hak Asasi Manusia,” ujarnya.
MRI juga meminta Pemerintah Indonesia bertindak tegas atas nama HAM dan konstitusi Indonesia yang menghormati hak kemerdekaan menjalankan agama.
MRI menekankan pada point terakhir, jika segala upaya diplomasi ini tidak berhasil, maka Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok tidak berhak berada di negeri yang beradab ini,” tegasnya. (L/B01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata