Ramallah, MINA – Ribuan massa ikut berpartisipasi di kota Sydney dan Melbourne, Australia, dalam dua aksi demonstrasi besar-besaran untuk mendukung Palestina dan memprotes agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, Ahad (12/5).
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan menuntut diakhirinya operasi militer di kota Rafah.
Para pengunjuk rasa juga mengibarkan spanduk bertuliskan: “Zionisme adalah rasis dan rasisme adalah fasisme dan boikot rezim apartheid di Israel,” demikian dilaporkan Wafa, Senin (13/5).
Meskipun terdapat peringatan internasional mengenai perluasan operasi militer di Rafah, pasukan pendudukan Israel pada Sabtu (11/5) pagi menyerukan agar warga sipil dari lingkungan berbeda di kota tersebut segera diungsikan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Selama tujuh hari berturut-turut, pasukan pendudukan terus menutup penyeberangan Rafah, yang mengakibatkan terhentinya pergerakan orang, terutama yang sakit dan terluka. Selain itu, mengakibatkan terhenti masuknya bantuan kemanusiaankepada masyarakat Jalur Gaza di wilayah selatan dan utara.
Penyeberangan darat Rafah dianggap sebagai jalur penyelamat bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan satu-satunya penyeberangan darat untuk masuknya bantuan dan evakuasi orang-orang yang terluka.
Menurut sumber-sumber lokal, serangan ini dan pengawasan ketatnya berarti hilangnya makanan dan bantuan medis.
Pasukan pendudukan Israel juga terus menutup penyeberangan Kerem Abu Salem selama sebelas hari berturut-turut, dan menghentikan masuknya bantuan sepenuhnya. []
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)