Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Massa Pro-Palestina di Washington Tuntut AS Hentikan Dukungan

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Senin, 7 Oktober 2024 - 18:24 WIB

Senin, 7 Oktober 2024 - 18:24 WIB

26 Views

demonstran di washington (foto : anadolu)

Washington, MINA – Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina pada Sabtu (5/10) memadati Taman Lafayette dan jalan-jalan di sekitar Gedung Putih. Mereka mengecam kebijakan Amerika Serikat (AS) yang terus mendukung serangan Israel terhadap Gaza dan Lebanon.

Mengutip dari Anadolu Agency, mereka menyerukan kepada pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel, yang mereka klaim memperpanjang konflik dan meningkatkan penderitaan rakyat Palestina.

“Kami sangat frustrasi dan marah kepada presiden ini yang lebih mengutamakan kepentingan Israel daripada kepentingan kemanusiaan dan kepentingan Amerika, dan juga, ia mengkhianati kepercayaan yang kami berikan kepadanya sebagai seorang presiden,” kata Nihad Awad, Kepala Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR).

Ia mengatakan, Biden telah menjadi presiden terburuk, seraya menambahkan bahwa genosida telah terjadi di bawah pengawasannya. Biden menentang semua jenis gencatan senjata dan berpartisipasi dalam mengulang-ulang poin pembicaraan Israel, kata Awad.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

“Perasaan kami sebagai umat Muslim Amerika sama seperti perasaan hati nurani semua orang di seluruh dunia yang menyaksikan kehancuran, pembantaian, genosida yang dilakukan oleh tentara pemerintah ekstremis Israel di Gaza dan sekarang di Lebanon dan mengancam akan menyeret wilayah tersebut ke dalam perang besar,” kata Awad.

Teriakan “Merdeka Palestina” dan “Hentikan semua bantuan AS ke Israel” bergema di antara para demonstran, yang meminta pemerintah untuk menghentikan dukungannya terhadap militer Israel.

Seorang pengunjuk rasa Yahudi, Liana Smith, menyuarakan kecaman terhadap kebijakan yang dianggapnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Yahudi dan murni berdasarkan Zionisme serta kolonialisme pemukim.

Demonstrasi ini juga menarik perhatian dengan tindakan seorang jurnalis yang mencoba membakar dirinya sebagai bentuk protes terhadap media-media besar yang ia tuduh mengabaikan penderitaan warga Palestina. Aparat keamanan segera memadamkan api di lengan kirinya, sementara jurnalis tersebut mengecam media karena menyebarkan informasi yang dinilai menyesatkan.[An]

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda