Tasikmalaya, MINA – Aksi Pembakaran Al-Quran yang terjadi di Swedia memantik emosi umat muslim dunia.
Tidak terkecuali Muslim Tasikmalaya ikut andil bersuara dengan menggelar Aksi Bela Al-Quran yang digelar di depan Masjid Agung Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, pada Jumat (27/1).
Aksi yang diperkasai oleh Aliansi Muslim Tasikmalaya (Almumtaz) ini diikuti lebih dari 82 Ormas dan lembaga pendidikan khususnya pesantren.
Aksi tersebut dimulai setelah shalat Jumat dengan diawali orasi yang disampaikan perwakilan dari berbagai ormas.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Kemudian aksi dilanjut dengan long march sepanjang jalan HZ Mustofa, Jalan Nagarawangi, Jalan Veteran, Jalan Pasar Wetan, Jalan Gunung Sabeulah, Jalan Galunggung, dan Jalan dr. Sukarjo.
Ketua Almumtaz Hilmi Afwan menilai, pemerintah Swedia tidak mengambil langkah preventif dan kuratif atas prilaku warganya yang menghinakan Islam.
“Kami mendesak pemerintah Swedia agar mengambil langkah tegas atas perbuatan warganya yang telah melanggar HAM terhadap kebebasan beragama” tegas Hilmi dalam orasinya.
Aksi yang diwarnai hujan gerimis berjalan lancar tanpa kendala. Aksi tersebut didominasi kalangan santri penghafal Al-Quran, dihadiri juga dari berbagai ormas lainnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
Turut hadir Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan berdampingan dengan Komandan Lanud Wiriadinata Letkol Pnb Adi P. Buana, S.H., M.I. Pol yang ikut serta long march.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota KOMPOL Shohet memastikan situasi selama kegiatan berjalan aman dan lancar.
“Alhamdulillah, kegiatan pengamanan semuanya berjalan lancar dan kondusif,” tegasnya.(L/AM/R1)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Mi’raj News Agency (MINA)