Al-Quds, MINA – Sekitar 100 ribu warga muslim Palestina sebelum waktu salat Asar hari Kamis (27/7) berbondong-bondong masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha.
Bisa masuknya muslimin terjadi setelah otoritas Israel menyingkirkan berbagai alat keamanannya di pintu gerbang, termasuk pemindai logam dan kamera pengawas.
Namun, personel keamanan Yahudi menembakkan gas air mata yang menimbulkan kericuhan dan beberapa jamaah dilaporkan terluka oleh tembakan itu, demikian laporan Al-Jazeera dari Palestina.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, sedikitnya 41 orang warga Palestina terluka oleh tembakan gas air mata di depan Gerbang Hittah.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Warga masuk ke dalam kompleks melalui Gerbang Hittah dan Asbat.
Sebelumnya, sejak Kamis dini hari, warga Palestina merayakan mulai dibongkar dan dicabutnya berbagai alat keamanan di gerbang masuk kompleks situs suci ketiga dalam Islam tersebut.
Pelonggaran ketatnya pembatasan oleh keamanan Israel terhadap jamaah muslim, dilakukan setelah dua pekan lamanya Israel memasang pintu pemindai logam dan kamera pengawas di gerbang masuk dan dalam kompleks. Tindakan itu dianggap sebagai bagian cara Israel untuk mengubah status quo di area itu.
Pembatasan itu mendorong muslim melakukan boikot dengan cara menolak masuk ke dalam kompleks dan memilih salat berjamaah di jalan-jalan depan pintu gerbang dan luar kompleks.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Bentrokan luas terjadi dalam beberapa hari terakhir karena pasukan Israel berusaha membubarkan jamaah shalat.
Perlawanan damai warga Palestina yang kian meluas serta tekanan dari para pemimpin dan negara-negara dunia membuat pemerintah Tel Aviv mengendorkan kebijakan keamanannya, setelah sebelumnya memilih tetap mempertahankan pintu pemindai logam bagi jamaah muslim yang mau masuk ke dalam kompleks. (L/K01/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza